YOGYAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan, fenomena munculnya suhu dingin yang mulai dirasakan di Yogyakarta pada malam hari belakangan ini merupakan pengaruh bawaan dari suhu dingin di Australia. "Selain disebabkan musim kemarau, juga pengaruh angin yang berasal dari Benua Australia," kata Kepala Kelompok Operasional Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Joko Budiono di Yogyakarta, Jumat (7/7). Berdasarkan data BMKG Yogyakarta, pada malam hari, suhu udara di Yogyakarta mencapai terendah 21 derajat Celsius atau menurun dari suhu udara normal biasanya di kisaran 23-24 derajat Celsius, sedangkan pada siang hari suhu udara di Yogyakarta mencapai 30-32 derajat Celsius.
Suhu dingin di Yogyakarta efek dari Australia
YOGYAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan, fenomena munculnya suhu dingin yang mulai dirasakan di Yogyakarta pada malam hari belakangan ini merupakan pengaruh bawaan dari suhu dingin di Australia. "Selain disebabkan musim kemarau, juga pengaruh angin yang berasal dari Benua Australia," kata Kepala Kelompok Operasional Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Joko Budiono di Yogyakarta, Jumat (7/7). Berdasarkan data BMKG Yogyakarta, pada malam hari, suhu udara di Yogyakarta mencapai terendah 21 derajat Celsius atau menurun dari suhu udara normal biasanya di kisaran 23-24 derajat Celsius, sedangkan pada siang hari suhu udara di Yogyakarta mencapai 30-32 derajat Celsius.