Suhu perang dagang berpotensi menaikkan imbal hasil SUN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan naik pada perdagangan Kamis (9/5). Hal ini terjadi seiring pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, walau di sisi lain imbal hasil US Treasury tengah mengalami penurunan.

Seperti yang diketahui, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun turun 4 bps ke level 2,46% pada Rabu (8/5) malam. Adapun imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun turun 2 bps ke level 2,88%. Penurunan ini didorong oleh perpindahan dana investor dari saham ke obligasi pasca meningkatnya risiko di pasar saham akibat potensi AS yang akan menaikkan tarif impor atas barang China menjadi 25% pada Jumat nanti.

Para pelaku pasar masih menunggu hasil perundingan dagang antara AS--China pada hari Kamis dan Jumat pekan ini. "Kemungkinan besar pasar obligasi Indonesia akan terkoreksi seiring kecilnya peluang kesepakatan antara kedua belah pihak," ungkap Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.


Dengan demikian, imbal hasil SUN berpotensi kembali naik. Terlebih lagi, rupiah masih dalam ancaman melemah akibat faktor perang dagang dan rilis cadangan devisa Indonesia yang kurang sesuai ekspektasi.

Mikail memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di kisaran 8,10%--8,15% pada hari ini. Adapun seri SUN yang direkomendasikan pada hari ini antara lain PBS014, FR0078, FR0079, dan FR0077. .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli