Suhu politik memanas hingga ke pasar modal



JAKARTA. Suhu panas menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2014 merembet ke bursa saham Indonesia. Nama pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo-Hatta tiba-tiba muncul dalam daftar pemegang saham di sejumlah emiten Grup MNC.

Menurut data Bloomberg, Kamis (19/6) lalu, tercatat nama Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta memborong saham-saham Grup MNC. Nilainya mencapai Rp 869,81 miliar.

Perinciannya, pembelian itu adalah saham MNC Investama (BHIT) senilai Rp 712,68 miliar, Global Mediacom (BMTR) senilai Rp 33,38 miliar, MNC Land (KPIG) Rp 111,98 miliar, dan Media Nusantara Citra (MNCN) Rp 11,76 miliar.


Kubu pasangan calon presiden calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla bereaksi. Anggota tim sukses Jokowi- Kalla Poempida Hidayatullah mendesak pasangan Prabowo-Hatta menjelaskan transaksi besar-besaran saham MNC Grup milik Hary Tanoesoedibjo. Hal ini demi menjaga transparansi pemilu presiden terkait dana yang melibatkan capres-cawapres.

Namun, Grup MNC buru-buru membantah kabar aksi borong saham oleh Hary Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta. "Saham tersebut secara resmi tercatat atas nama Hary Tanoesoedibjo, sebagai kepemilikan saham yang dimiliki dewan komisaris dan direksi atas nama pribadi," ungkap Arya Sinulingga, Direktur Group Corporate Secretary BHIT.

Yang sudah pasti, pada Rabu (18/6) lalu, Hary Tanoesoedibjo resmi menjual kepemilikan sahamnya di KPIG senilai Rp 1,25 triliun. Hal ini  terungkap berdasarkan surat keterbukaan informasi yang ditandatangani Wakil Direktur Utama KPIG Budi Rustanto kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

MNC juga memprotes Bloomberg yang menampilkan daftar pemegang saham atas nama Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta. Kemarin, Bloomberg secara resmi menyatakan kesalahannya terkait munculnya nama Prabowo-Hatta Hary Tanoesudibjo (yang sebelumnya ditulis Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta) dalam data kepemilikan saham di Grup MNC.

Bloomberg menyatakan, penyebutan nama Hary Tanoesoedibjo di terminal dan situs Bloomberg secara tak sengaja tergabung dengan nama lain dan terbaca ‘Prabowo-Hatta Hary Tanoesudibjo’.

Dengan klarifikasi tersebut, untuk sementara suhu di pasar modal kembali dingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro