Sukri SR-008 mulai dijual, layakkah dikoleksi?



Jakarta. Masa penawaran Sukuk Negara Ritel seri SR-008 resmi dimulai.

Sebenarnya termasuk dalam jenis instrumen investasi apa sih produk berbasis syariah yang sering disebut sukri ini?

Pemerintah menyematkan kupon 8,3% bagi SR-008.


Adapun pembayaran kupon bakal berlangsung pada tanggal 10 setiap bulannya.

Masa penawaran instrumen yang menyasar investor ritel tersebut akan berlangsung mulai tanggal 19 Februari 2016 hingga 2 Maret 2016.

Penjatahan akan digelar pada 7 Maret 2016 lalu diterbitkan pada 10 Maret 2016.

SR-008 yang bertenor tiga tahun ini bakal jatuh tempo pada 10 Maret 2019.

Investor yang berminat mengoleksi surat utang ritel berbasis syariah ini dapat melakukan pembelian minimum Rp 5 juta dan kelipatannya.

Batas maksimum pembelian dipatok Rp 5 miliar.

Para investor setidaknya harus menggenggam SR-008 selama satu bulan, barulah dapat melepaskan kepemilikannya.

Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berpendapat, SR-008 yang bertenor tiga tahun termasuk dalam instrumen investasi jangka pendek hingga menengah.

Oleh karena itu, Hari menilai investor yang memiliki kebutuhan dana jangka pendek maupun menengah, semisal untuk dana pensiun dan persiapan anak sekolah, bisa menggenggam SR-008.

Alasannya, investor dapat memperoleh kupon alias pendapatan tetap secara berkala.

Sehingga kebutuhan dana setiap bulannya dapat terpenuhi.

Steven Suryana, Senior Vice President and Head of Wealth Management Bank HSBC Indonesia sepakat, pendapatan tetap secara reguler sejatinya merupakan salah satu manfaat yang dicari investor kala memarkirkan dana pada SR-008.

Apalagi imbal hasil atau kupon instrumen ini terbilang atraktif.

Sehingga Steven menilai, SR008 merupakan pilihan instrumen investasi berbasis syariah sesuai bagi investor dengan profil risiko konservatif.

“SR-008 juga dapat dijadikan pilihan investasi untuk melakukan diversifikasi portofolio bagi investor yang memiliki profil risiko yang lebih agresif, terutama di tengah volatilitas pasar modal dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global saat ini,” paparnya.

Sementara Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berpendapat, SR-008 boleh dikategorikan sebagai aset safe haven Indonesia untuk tenor menengah, yakni tiga tahun.

Setelah investor menggenggamnya selama satu bulan, SR-008 dapat dijual kapan saja sehingga memudahkan investor dalam aspek likuiditas.

“SR-008 juga bisa digunakan untuk investasi jangka pendek alias trading bagi investor ritel,” tuturnya.

Sebab, ada peluang dari apresiasi harga apabila investor menjualnya di pasar sekunder.

Rico percaya, SR-008 juga sesuai bagi investor yang ingin menempatkan dana pada obligasi berbasis syariah.

Maklum, pilihan instrumen investasi syariah di Indonesia bagi investor ritel lebih terbatas ketimbang produk investasi konvensional.

Prita Ghozie, Chief Financial Planner PT Zapfindo Arzieta Perdana menjelaskan, dalam perencana keuangan investor, umumnya SR-008 termasuk dalam kategori aset yang defensif.

Produk ini juga terbilang lebih aman karena diterbitkan oleh pemerintah.

Namun, Prita mengingatkan SR-008 tidak bisa dijadikan sebagai dana darurat karena ada risiko depresiasi harga saat pasar turun.

Idealnya, lanjut Prita, para investor yang mengantongi SR-008 menginginkan pendapatan secara bulanan.

“Sesuai untuk kebutuhan dana dalam jangka menengah. Baik untuk sekolah, dana naik haji, dan sebagainya,” jelasnya.

Prita berpendapat, SR-008 cocok bagi investor dengan profil risiko konservatif hingga moderat.

Bagaimana? Siap berburu SR-008?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto