Sukri SR010 masih diminati investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga rendah membuat penjualan surat utang syariah negara ritel atawa sukuk ritel (sukri) SR010 laris manis. Sebelum masa penawaran berakhir, sejumlah agen penjual sukuk ritel berhasil mencapai target penjualan. Hal ini juga membuktikan bahwa imbal hasil SR010 5,9% masih diminati oleh investor.

Bank Negara Indonesia (BNI) yang sebelumnya menargetkan penjualan sukuk ritel SR010 senilai Rp 700 miliar, misalnya. Hingga kemarin, BNI bisa menambah penjualan sukuk ritel. "Penjualan kami mencapai Rp 900 miliar," kata Neny Asriani, General Manager Divisi Wealth Management BNI, kepada KONTAN, kemarin.

Bank BUMN lainnya juga menikmati kelebihan permintaan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya, menjual  SR010 senilai Rp 480 miliar. Sebelumnya, BRI menargetkan penjualan Rp 400 miliar.


Begitu pula PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk yang akhirnya mengerek target penjualan SR010. "Permintaan yang masuk sudah mencapai Rp 600 miliar," kata Stephanus Turangan, Presiden Direktur Trimegah Sekuritas.

Meningkatnya permintaan SR010 di Trimegah karena perusahaan itu tergolong agresif menjual sukuk ritel ini. "Memang kebetulan pas dengan program penjualan kami," tambah dia. Rencananya, Trimegah bakal mengeksekusi semua permintaan yang masuk.

Bank Syariah Mandiri (BSM) pun sudah berhasil mencapai target penjualan sukuk ritel sejak (13/3). Rizky Wisnoentoro, Chief Corporate Secretary BSM menyatakan, dari target penjualan sekitar Rp 500 miliar seluruhnya sudah terjual. "Kuota SR010 yang diberikan Kemkeu ke BSM sebesar Rp 500 miliar sudah terpenuhi," kata dia.

Saat ini, beberapa cabang BSM masih ada yang memproses permintaan yang masuk waiting list. Adanya sukuk terbaru ini diharapkan bisa menambah permintaan investasi nasabah yang semakin beragam dan berkembang.

Melebihi deposito

Sedikit berbeda, BRI Syariah mengaku masih belum mencapai target. "Dari target Rp 200 miliar saat ini masih belum mencapai," kata Indri Tri Handayani, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah.

Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, penjualan SR010 yang laris manis ini menandakan investor melihat bahwa sukri memberikan kupon yang menarik dibandingkan dengan suku bunga deposito perbankan. "Tren bunga bank saat ini turun, investor melihat kupon saat ini cukup menguntungkan dibanding deposito dari segi perpajakan dan lainnya," ujar Desmon.

Ia pun melihat pemerintah tepat mengeluarkan sukuk ritel di saat tren suku bunga rendah. Apabila suku bunga sudah dalam tren naik yang diproyeksikan terjadi pada Maret atau April 2018, SR010 yang ditawarkan dengan kupon 5,9% bisa jadi tidak menarik karena spread kupon dengan deposito rate tipis.

Desmon memproyeksikan harga SR010 di pasar sekunder juga cukup baik. "Biasanya, seminggu setelah masuk ke pasar sekunder, harga  surat utang negara ini sudah bisa naik 2%, harganya pasti naik jarang ada yang di bawah par," kata Desmon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati