Sukses efisiensi, Kedaung Indah Can (KICI) pangkas rugi bersih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efisiensi yang berhasil dilakukan produsen enamel dan kaleng, PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) membuat rugi bersih perusahaan di sembilan bulan pertama 2020 dapat ditekan.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, hingga akhir September 2020, KICI mampu memperbaiki rugi bersih periode berjalannya menjadi Rp 1,63 miliar. Padahal hingga kuartal III-2019, rugi bersih KICI masih tercatat Rp 2,47 miliar.

Padahal di saat yang sama, penjualan bersih KICI terlihat turun 3,49% secara year on year (yoy) menjadi Rp 67,74 miliar.

Hingga 30 September 2020, penurunan penjualan KICI terjadi karena menurunnya penjualan ke pasar lokal sebesar 5,21% yoy menjadi Rp 57,99 miliar dari yang sebelumnya Rp 61,18 miliar di kuartal III 2019. Sedangkan penjualan ekspor tumbuh 8,1% menjadi Rp 9,76 miliar.

Adapun produk enamel mendominasi penjualan KICI di akhir September 2020 sebesar Rp 46,43 miliar, diikuti penjualan kaleng senilai Rp 21, 30 miliar.

Baca Juga: Kedaung Indah Can (KICI) catatkan penurunan penjualan 3,49% yoy di kuartal III

Sekretaris Perusahaan KICI Ing Hidayat menjelaskan, penjualan Kedaung Indah Can di kuartal III 2020 memang menurun tetapi perusahaan masih bisa mempertahankan margin atas penjualan produk-produk tertentu khususnya di pasar ekspor dan lokal. 

"Selain itu kami juga terus melakukan efisiensi dalam berbagai bidang untuk menekan biaya-biaya," kata dia kepada Kontan.co.id, Sabtu (31/10). 

Ing menambahkan, pemberlakuan pembatasan ketat di Indonesia maupun di luar negeri pada masa pandemi virus corona, membuat penjualan KICI menurun. Namun, seiring dengan pelonggaran pembatasan tersebut, sehingga kegiatan ekonomi mulai dibuka pemerintah, penjualan KICI bisa kembali berjalan.

"Oleh karenanya, secara khusus perusahaan menerapkan efisiensi di berbagai segi dan juga mencari pembeli baru baik di lokal maupun ekspor," kata Ing. 

Adapun agar terus mengembangkan bisnisnya, KICI merilis produk anyar yang baru dikembangkan dengan menggunakan basis produk yang sudah ada seperti oval tray maupun collander with glass lid.

"Secara umum produk-produk tersebut juga merupakan permintaan dari para pembeli," pungkas Ing. 

Selanjutnya: OJK cabut izin usaha First Indo American Leasing (FINN), begini nasib sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari