JAKARTA. Kepepet ekonomi terkadang malah membuat orang semakin kreatif. Ada saja ide dan pemikiran yang berujung pada kesuksesan. Kuncinya, sabar dan harus mau kerja keras. Itulah yang dialami oleh Abdurohim. Gara-gara gagal dalam usaha membuat batako dan genteng semen, Abdurohim banting setir dan menjalankan usaha makanan ringan yang kini beromzet puluhan juta. Yang menarik, waktu itu ia merintis usahanya dengan bermodalkan cincin kawin seharga Rp 60.000. Atas usaha yang dibangunnya sejak tahun 2001 tersebut, Abdurohim diganjar penghargaan dari Menpora dan Citibank tahun 2005 sebagai UKM berprestasi. "Ini jalan hidup," ujarnya.
Sukses Jadi Peritel Makanan Ringan dengan Modal Cincin Kawin
JAKARTA. Kepepet ekonomi terkadang malah membuat orang semakin kreatif. Ada saja ide dan pemikiran yang berujung pada kesuksesan. Kuncinya, sabar dan harus mau kerja keras. Itulah yang dialami oleh Abdurohim. Gara-gara gagal dalam usaha membuat batako dan genteng semen, Abdurohim banting setir dan menjalankan usaha makanan ringan yang kini beromzet puluhan juta. Yang menarik, waktu itu ia merintis usahanya dengan bermodalkan cincin kawin seharga Rp 60.000. Atas usaha yang dibangunnya sejak tahun 2001 tersebut, Abdurohim diganjar penghargaan dari Menpora dan Citibank tahun 2005 sebagai UKM berprestasi. "Ini jalan hidup," ujarnya.