Berbekal pengalaman bekerja menjadi pengrajin di Gianyar, Bali ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), I Nyoman Patra sukses membangun usaha pembuatan perak di Bali. Di bawah bendera Patra's Collection, ia menghasilkan aneka jenis kerajinan tangan yang terbuat dari perak. Beberapa produk yang ia buat seperti cincin, liontin, gelang hingga kalung. Ia paham betul, di Desa Celuk, Gianyar merupakan obyek wisata yang memiliki citra menonjol terhadap kerajinan perak. Itu pula yang membuat dia serius mendirikan usaha ini pada tahun 1994. Saban bulan, ia bisa memproduksi 7.000 kerajinan perak. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 4 juta per buah. Tak hanya memasok kebutuhan untuk di dalam negeri dengan menjual ke toko-toko lokal, ia juga menjual produknya ke luar negeri seperti AS dan ke beberapa negara di Eropa. "Target ekspor sekitar 70% dan 30% untuk penjualan di dalam negeri," kata pria yang akrab di sapa Patra ini.
Sukses mendulang untung dari kerajinan khas Bali
Berbekal pengalaman bekerja menjadi pengrajin di Gianyar, Bali ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), I Nyoman Patra sukses membangun usaha pembuatan perak di Bali. Di bawah bendera Patra's Collection, ia menghasilkan aneka jenis kerajinan tangan yang terbuat dari perak. Beberapa produk yang ia buat seperti cincin, liontin, gelang hingga kalung. Ia paham betul, di Desa Celuk, Gianyar merupakan obyek wisata yang memiliki citra menonjol terhadap kerajinan perak. Itu pula yang membuat dia serius mendirikan usaha ini pada tahun 1994. Saban bulan, ia bisa memproduksi 7.000 kerajinan perak. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 4 juta per buah. Tak hanya memasok kebutuhan untuk di dalam negeri dengan menjual ke toko-toko lokal, ia juga menjual produknya ke luar negeri seperti AS dan ke beberapa negara di Eropa. "Target ekspor sekitar 70% dan 30% untuk penjualan di dalam negeri," kata pria yang akrab di sapa Patra ini.