Berhasil menembus pasar lokal dan internasional rupanya butuh usaha keras dan kegigihan dari Taufik Rahman. Asal tahu saja, laki-laki lulusan Universitas Negeri Jember ini harus jatuh bangun untuk dapat memasarkan produk kaus kaki dan sepatunya. Laki-laki yang lebih akrab disapa Taufik ini memulai usahanya pada tahun 2002 di Bandung, Jawa Barat. Saat itu, dia memulai usaha kaus kaki dengan modal awal Rp 5 juta yang berasal dari tabungannya. Lantaran tidak memiliki keterampilan membuat kaus kaki, bapak tiga anak ini menemui temannya yang mempunyai pabrik kaos kaki. Karena kedekatannya, dia lalu meminta temannya untuk membuatkan kaus kaki. Dengan modal Rp 5 juta dia mendapatkan sekitar 300 lusin kaus kaki dengan harga Rp 30.000 per lusin. "Kurangnya saya ngutang dulu," katanya sambil tertawa.
Sukses setelah memakai nama merek dari Barat (2)
Berhasil menembus pasar lokal dan internasional rupanya butuh usaha keras dan kegigihan dari Taufik Rahman. Asal tahu saja, laki-laki lulusan Universitas Negeri Jember ini harus jatuh bangun untuk dapat memasarkan produk kaus kaki dan sepatunya. Laki-laki yang lebih akrab disapa Taufik ini memulai usahanya pada tahun 2002 di Bandung, Jawa Barat. Saat itu, dia memulai usaha kaus kaki dengan modal awal Rp 5 juta yang berasal dari tabungannya. Lantaran tidak memiliki keterampilan membuat kaus kaki, bapak tiga anak ini menemui temannya yang mempunyai pabrik kaos kaki. Karena kedekatannya, dia lalu meminta temannya untuk membuatkan kaus kaki. Dengan modal Rp 5 juta dia mendapatkan sekitar 300 lusin kaus kaki dengan harga Rp 30.000 per lusin. "Kurangnya saya ngutang dulu," katanya sambil tertawa.