KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kompas Gramedia Group meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menyukseskan gelaran Pemilu 2024. Adapun KG Media terdiri dari Harian Kompas, Kompas TV, Kompas.com, Kompas.id, dan Kontan. Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, Pemilu 2024 merupakan pengalaman baru karena pemilihan presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan di tahun yang sama dengan pemilihan kepala daerah yakni gubernur, bupati, wali kota di 33 provinsi. Begitu juga dengan partai politik, yang mesti bekerjakeras melakukan seleksi untuk merekrut calon kepala daerah, calon DPR, DPRD Provinsi, calon DPRD Kabupaten/Kota maupun calon presiden, yang akan dicalonkan dalam kontestasi pemilihan umum.
Demikian juga bagi pemilih yang akan menghadapi beberapa jenis pemilu di tahun yang bersamaan. “Ini yang saya kira kekhasan atau kekhususan Pemilu 2024,” ucap Hasyim di Gedung KPU, Jumat (10/6).
Baca Juga: Tim Satgas Pemilu Bentukan PPATK Dinilai akan Bantu Pemilu Berkeadilan Hasyim mengatakan, salah satu asas dalam penyelenggaraan pemilu adalah jujur, akuntabel dan transparan. Untuk mencapai hal tersebut, maka kerja sama KPU dengan media menjadi sesuatu yang penting. “Karena berita ini kan sebisa mungkin menggambarkan fakta,” kata Hasyim. VP National News Kompas Gramedia Budiman Tanuredjo mengatakan, media berfungsi sebagai
clearing of out information. Saat ini salah satu tantangan yang akan banyak mencuat adalah hoaks dan/atau berita bohong. Tantangan bagi KPU dan media adalah produksi hoaks yang muncul di media sosial bisa diklarifikasi benar atau tidak benar. Sehingga pembaca bisa mencari dimana informasi yang benar. “Hari ini kami berada di ruangan ini sama-sama mengawal proses demokrasi menuju 14 Februari 2024 sejalan dengan aturan yang ada, sejalan dengan teks konstitusi,” ujar Budiman saat berpidato dalam acara MoU tersebut. Budiman berharap, setelah pemilu tanggal 14 Februari 2024, akan ada rekonsiliasi karena tantangan yang akan dihadapi masih banyak. Sebab setelah itu, masih ada penyelenggaraan pilkada serentak yang akan dilakukan pada November 2024. Artinya, pelaksanaan pilkada serentak dilakukan pada rezim pemerintahan baru, karena pelantikan presiden yang akan dilakukan pada 20 Oktober 2024. Budiman mengatakan, setiap lima tahun sekali KPU selalu menjadi sorotan dari sejumlah pihak, termasuk insan media. Oleh sebab itu, KG Media yang meliputi Harian Kompas, Kompas TV, Kompas.com, Kompas.id, dan Kontan mempunyai hampir 1.200 wartawan di seluruh Indonesia akan ikut mengawal proses pesta demokrasi tersebut. "Itu adalah mata telinga dari kami, dari KPU untuk tetap mengawasi bagaimana proses pemilu itu berjalan sesuai dengan teks konstitusi," kata Budiman.
Budiman menegaskan, KG Media tak berafiliasi ke dalam partai politik (parpol) di Indonesia. Sehingga, dirinya memastikan KG Media akan tetap independen dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. “Kompas dan KG Media yang juga independen, kami tidak punya afiliasi politik ke manapun juga. Kami tegak lurus kepada konstitusi, bangsa ini dan itu juga menjadi amanat dari KPU,” imbuh Budiman.
Baca Juga: Bertemu KPU, Jokowi Tegaskan Dukung Penuh Pemilu 2024 Sesuai Jadwal Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat