JAKARTA. Kamis besok (13/11) Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan. Para ekonom yang dihubungi KONTAN, Senin (10/11), memprediksi RDG akan memutuskan tetap menjalankan kebijakan moneter ketat dengan menahan suku bunga acuan atau BI rate tetap 7,5%. Ekonom DBS Gundy Cahyadi berpendapat, BI masih harus mempertahankan kebijakan moneter ketat. Alasannya, stabilitas kebijakan sangat penting untuk menjaga kepercayaan pelaku pasar. Ini sekaligus untuk mengatasi defisit transaksi berjalan. Prediksi Gundy, defisit transaksi berjalan akan berada pada kisaran 3,2% dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar US$ 7 miliar. Peningkatan surplus pada neraca non minyak dan gas menjadi hal yang penting karena neraca minyak masih menjadi momok. Gundy memperkirakan hingga akhir tahun defisit transaksi berjalan masih akan berada di kisaran 3%.
Suku bunga acuan menanti kebijakan BBM
JAKARTA. Kamis besok (13/11) Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan. Para ekonom yang dihubungi KONTAN, Senin (10/11), memprediksi RDG akan memutuskan tetap menjalankan kebijakan moneter ketat dengan menahan suku bunga acuan atau BI rate tetap 7,5%. Ekonom DBS Gundy Cahyadi berpendapat, BI masih harus mempertahankan kebijakan moneter ketat. Alasannya, stabilitas kebijakan sangat penting untuk menjaga kepercayaan pelaku pasar. Ini sekaligus untuk mengatasi defisit transaksi berjalan. Prediksi Gundy, defisit transaksi berjalan akan berada pada kisaran 3,2% dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar US$ 7 miliar. Peningkatan surplus pada neraca non minyak dan gas menjadi hal yang penting karena neraca minyak masih menjadi momok. Gundy memperkirakan hingga akhir tahun defisit transaksi berjalan masih akan berada di kisaran 3%.