KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemungkinan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 day repo rate (7DRR) tahun ini semakin kecil. Pasalnya, kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atawa Federal Reserve (The Fed) tidak akan seketat tahun lalu. Saat ini the Fed lebih memilih untuk mengerem kenaikan suku bunga untuk menjaga perekonomian AS agar tetap sehat secara fundamental dan bisa tumbuh lebih tinggi. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menilai, ruang ekspansi kebijakan BI di tahun 2019 menjadi lebih sempit karena adanya perubahan arah kebijakan moneter AS. Selain itu tingkat suku bunga acuan yang saat ini berada di level 6% sudah mendekati puncaknya atau sulit untuk naik seperti tahun lalu. "Justru ada ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuannya di tahun ini,” kata Ahmad ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/2). Lebih lanjut Ahmad bilang bahwa asumsi turunnya suku bunga acuan BI didasari oleh pertimbangan realisasi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua atau ketiga tahun 2019 anjiok atau mengalami penurunan di bawah 2%. Untuk pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun 2019 sebelumnya diprediksi akan turun akibat dari adanya penutupan sebagian pemerintahan atau shutdown yang berlangsung lebih dari satu bulan lamanya.
Suku bunga acuan punya peluang untuk turun di tahun 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemungkinan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 day repo rate (7DRR) tahun ini semakin kecil. Pasalnya, kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atawa Federal Reserve (The Fed) tidak akan seketat tahun lalu. Saat ini the Fed lebih memilih untuk mengerem kenaikan suku bunga untuk menjaga perekonomian AS agar tetap sehat secara fundamental dan bisa tumbuh lebih tinggi. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menilai, ruang ekspansi kebijakan BI di tahun 2019 menjadi lebih sempit karena adanya perubahan arah kebijakan moneter AS. Selain itu tingkat suku bunga acuan yang saat ini berada di level 6% sudah mendekati puncaknya atau sulit untuk naik seperti tahun lalu. "Justru ada ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuannya di tahun ini,” kata Ahmad ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/2). Lebih lanjut Ahmad bilang bahwa asumsi turunnya suku bunga acuan BI didasari oleh pertimbangan realisasi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua atau ketiga tahun 2019 anjiok atau mengalami penurunan di bawah 2%. Untuk pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun 2019 sebelumnya diprediksi akan turun akibat dari adanya penutupan sebagian pemerintahan atau shutdown yang berlangsung lebih dari satu bulan lamanya.