Suku Bunga BI Bisa Dipangkas Tahun Ini, Begini Respons Emiten Properti



KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (GBK) pada Kamis (17/1). Asal tahu saja, BI menahan suku bunga acuan di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur BI kemarin (17/1). BI juga membuka peluang untuk memangkas suku bunga acuan di tahun ini.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) merespons positif rencana pemangkasan suku bunga oleh BI. 

President Director Summarecon Adrianto P. Adhi mengatakan, hal itu akan meringankan beban bunga masyarakat dalam membayarkan kredit pemilikan rumah (KPR). Hal itu pun didukung oleh insentif PPN DTP untuk rumah di bawah Rp 5 miliar.


“Pemerintah sangat memperhatikan industri properti lewat kebijakan ini,” ungkapnya saat ditemui Kontan di Bandung, Kamis (18/1).

Baca Juga: Begini Strategi Indosat (ISAT) Perkuat Segmen Bisnis Internet Rumah

Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan, penahanan suku bunga BI di awal tahun 2024 ini sudah diantisipasi oleh pasar, karena ekonomi belum tumbuh sesuai keinginan pemerintah. 

Namun, sektor properti masih akan berkinerja biasa saja dan tidak tumbuh terlalu besar dari penahanan suku bunga ini.

“Paling tumbuh hanya sebesar inflasi,” tuturnya.

Menurut Harun, hal itu disebabkan faktor psikologis yang menyelimuti sektor properti. Misalnya, perasaan aman dari masyarakat dan adanya pertumbuhan ekonomi.

“Jika faktor-faktor ini bisa terpenuhi, maka pertumbuhan kinerja sektor properti akan bisa lebih baik,” paparnya.

Harun melihat, belum tentu BI akan memangkas suku bunga di tahun ini. Sebab, keputusan BI juga akan dipengaruhi kondisi ekonomi global, seperti kebijakan moneter The Fed.

Baca Juga: Essa Industries (ESSA) Masih Fokus pada Proyek Amonia Biru pada 2024

“Jika Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga, ada tekanan untuk kita untuk ikut menaikkan suku bunga. Ini karena ketakutan nilai tukar rupiah terganggu,” ungkapnya.

Menurut Harun, CTRA juga tak memasang strategi khusus dalam menghadapi penahanan dan wacana pemangkasan suku bunga BI. 

“Kita masih akan terus memasarkan aset residensial, terutama rumah tapak,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi