Suku Bunga BI Naik 0,5%, Pasar Saham Indonesia Masih Menarik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dibayangi kenaikan suku bunga dan inflasi, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) paling ciamik di antara indeks lainnya di kawasan ASEAN. Bahkan pengumuman, suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis points (bps) tak membuat IHSG goyah. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup menguat 0,43% ke level 7.218,90 pada Kamis (22/9). IHSG sudah mengambang 9,69% sejak awal tahun. 

Mengekor IHSG, ada indeks SETi dari Thailand yang sudah naik 4,36% sejak awal tahun. Sedangkan indeks FTSE BM di Malaysia sudah turun 8,14% dan indeks STI asal Singapura ambles 11,53% pada periode yang sama.


Baca Juga: IHSG Menguat 7.218 Hari Ini (22/9), TLKM, BBCA, ASII Paling Banyak Net Sell Asing

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menyebut, penguatan IHSG ini mendapat angin segar dari windfall profit akibat commodity boom. Apalagi beberapa negara di luar Indonesia juga sedang dihantui oleh kenaikan suku bunga dan inflasi yang membengkak. Bedanya, Indonesia masih punya fundamental yang kuat.

“Kalau di Indonesia karena fundamental dan makro ekonomi masih cukup solid, BI juga tidak terlalu menerapkan kebijakan moneter kontraktif (tight monetary policy),” kata Nafan kepada Kontan, Kamis (22/9). 

Di sisi lain, Nafan menilai kenaikan suku bunga BI menjadi 4,25% menjadi hal yang realistis karena untuk mengendalikan inflasi serta mencegah peningkatan capital outflow.

Baca Juga: Menguat Usai Suku Bunga BI Naik, Simak Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Jumat (23/9)

Walaupun kenaikan suku bunga BI melebihi konsensus analis, pergerakan IHSG hari ini masih berhasil ditutup di zona hijau. “Sejatinya IHSG sudah priced in. Nantinya pelaku pasar akan mencermati dinamika perkembangan pasar Eropa dan Amerika Serikat,” tutur Nafan. 

Dia bilang investor masih bersikap positif pada pasar modal dalam negeri. Selama BI tidak seagresif The Fed, investor asing masih akan mengapresiasi langkah dah melirik pasar saham Indonesia. 

Hingga akhir 2022, Mirae Asset Sekuritas Indonesia masih mempertahankan target IHSG di level 7.400. Prediksi ini berdasarkan asumsi bahwa laba emiten alias earning per share (EPS) dapat tumbuh sebesar 20% dengan price to earning ratio (PE) 13,2 kali untuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati