Suku Bunga BI Naik Jadi 6%, Emiten Ini Diprediksi Untung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan pada 19 Oktober 2023. BI mengerek suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis points menjadi 6%.

Sebelumnya, Bank Indonesia mempertahankan suku bunganya sejak Februari hingga periode September 2023 di level 5,75% dan baru kembali menaikkannya pada bulan ini. Keputusan ini mendapat respons negatif dari para pelaku pasar. Ini terlihat dari IHSG yang anjlok pada perdagangan Kamis (19/10) setelah pengumuman suku bunga. Meski IHSG naik tipis 0,04% pada perdagangan Jumat (20/10).

Keputusan Bank Indonesia ini di luar dugaan proyeksi para pelaku pasar yang memperkirakan bank sentral RI masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,75%.


CEO and Founder Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan, dia sedang mempelajari sektor yang diuntungkan dengan keputusan tersebut dan salah satunya adalah bank. Sementara itu, sektor yang dirugikan adalah emiten dengan pinjaman floating rate. 

“Karena bunga pinjaman naik, meskipun ada kenaikan biaya modal,” kata Melvin kepada Kontan belum lama ini.

Baca Juga: Rambah Bisnis Nikel, Simak Rekomendasi Saham Pilihan dari HRUM hingga UNTR

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, sektor finansial adalah salah satu sektor saham yang cuan saat bunga BI naik. 

“Margin keuntungan sektor finansial akan mengalami kenaikan saat suku bunga naik,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Jumat (20/10).

Beberapa entitas seperti bank, perusahaan asuransi, dan juga perusahaan pengelolaan uang lainnya akan sangat diuntungkan saat nilai suku bunga menjadi tinggi.

Menurut dia, dalam jangka pendek, saham sektor finansial masih akan berpotensi mengalami kenaikan karena kenaikan suku bunga acuan BI. 

Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga Menekan Sejumlah Sektor, Begini Rekomendasi Saham dari Analis

Pengamat dan Praktisi Investasi Desmond Wira juga mengatakan bahwa emiten yang diuntungkan dari kenaikan suku bunga BI ini adalah kemungkinan dari sektor perbankan, pembiayaan, dan asuransi. 

Hal ini karena ada potensi kenaikan margin bunga bersih. Tapi hal ini juga disertai tantangan yaitu potensi menurunnya jumlah konsumen yang mengambil kredit baru.

“Untuk saat ini prospek sektor perbankan masih cukup baik. Kinerja keuangan cukup terjaga sepanjang 2023,” kata Desmond kepada Kontan.co.id, Jumat (20/10)

Menurut dia, Investor bisa cermati saham-saham seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Bank Mandiri Indonesia (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Adira Finance (ADMF) dengan rekomendasi buy on weakness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati