Suku Bunga BI Tetap 3,50%, Saham-Saham Ini Bisa Dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 3,50% di pertemuan bulan Juli 2022. Saham-saham apa saja yang menarik pasca keputusan BI mempertahankan suku bunga?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat, BI lebih memilih stabilitas pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut membuat pelaku pasar dan investor, baik investor lokal maupun asing kecewa.

Menurutnya, di tengah tingginya inflasi dan semakin sempitnya premi tingkat suku bunga antara The Fed dan bunga BI akan mengurangi daya tarik berinvestasi di Indonesia. Karenanya, Nico berpandangan para investor akan menghitung ulang portfolio yang dimiliki dan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya repatriasi dana asing.


"Oleh sebab itu, ada potensi capital outflow akan kembali terjadi yang menyebabkan IHSG terkoreksi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (21/7).

Baca Juga: Kinerja Surya Semesta (SSIA) Berpotensi Membaik Pada 2022, Intip Rekomendasi Sahamnya

Walau begitu, menilik data Bursa Efek Indonesia, asing mencatatkan net buy sebesar Rp 540,32 miliar pada Kamis (21/7). Angka tersebut meningkat dari Rabu (20/7) sebesar Rp 372,6 miliar.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, dengan kembali dipertahankannya tingkat suku bunga di 3,50% justru menjadi sentimen positif untuk IHSG yang membuat investor asing berpeluang kembali masuk.

Nah, Andhika melihat saham-saham bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masih akan menjadi buruan asing. Hal tersebut lantaran kedua emiten tersebut memiliki market cap besar yang akan mengerakan indeks.

"Selain itu BBCA dan BBRI juga membukukan kinerja baik pada kuartal I 2022 sehingga investor asing menarik untuk melirik kedua saham tersebut," katanya.

Andhika menyarankan, apabila investor ingin mengekor saham-saham tersebut ada baiknya untuk terlebih dahulu menganalisa fundamental dan teknikalnya. Sebab, risikonya apabila mengikuti pergerakan asing, jika ada sentimen negatif dari global maka investor asing berpeluang untuk keluar dari market Indonesia.

Andhika merekomendasikan buy saham BBCA di support Rp 7.000 dengan target penguatan Rp 7.800. Ia juga merekomendasikan buy saham BBRI pada support Rp 2.960 dengan target penguatan Rp 3.600.

Sementara, Nico menilai sektor-sektor yang masih menarik diamati, seperti sektor barang konsumen primer, kesehatan, dan perbankan.

Baca Juga: Melihat Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Sektor Poultry di Paruh Kedua 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat