Suku bunga BI turun lagi, ekonom Bank Mandiri: Sepertinya ini yang terakhir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 4,5% disambut positif. 

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan bahwa penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia itu selaras dengan proyeksi tim ekonom Bank Mandiri. 

Baca Juga: BI pangkas suku bunga acuan, rupiah tetap loyo ke level Rp 15.913 per dolar AS


“Sepertinya penurunan suku bunga ini merupakan yang terakhir dan sudah saatnya kita berfokus pada stimulus fiskal,” kata Andry dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/3)

RDG Bank Indonesia pada 18-19 Maret 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis point (bps) menjadi 4,5% dari sebelumnya 4,75%. 

Sementara suku bunga Deposit Facility turun sebesar 25 bps menjadi 3,75%, dan suku bunga Lending Facility turun sebesar 25 bps menjadi 5,25%.

Sebelumnya, Andry memaparkan bahwa ruang penurunan suku bunga didorong oleh langkah pre-emptive BI dalam mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi global. Terutama akibat penyebaran virus Covid-19 dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.

Baca Juga: Turunkan suku bunga 25 bps, BI siapkan 7 langkah untuk topang pertumbuhan ekonomi

“Pada sisi lain laju inflasi masih relatif stabil dan terkendali, meskipun beberapa waktu terakhir terdapat kenaikan beberapa bahan makanan dan kebutuhan pokok seperti gula pasir dan bawang merah," kata Andry. 

Inflasi sampai Februari 2020 secara tahunan tercatat sebesar 2,98%, masih dalam rentang target BI yang sebesar 2,0-4,0%. Kami memperkirakan sepanjang tahun ini inflasi akan berada pada level 3,25%,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi