BEIJING. Suku bunga acuan China yang dikerek naik tidak akan menahan reli komoditi setelah sempat terkoreksi untuk jangka pendek ini. Hal ini ditegaskan oleh Wanda Futures Co., Rabu (20/10). Menurut Wang Chen, Director of Research Wanda melalui emailnya hari ini, langkah pemerintah yang tak diprediksi sebelumnya ini menunjukkan adanya kepercayaan diri dari penguatan perekonomian China. "Reaksi pasar terlalu berlebih dan reli kemungkinan akan terus berlanjut," kata Wang. Menurutnya, meningkatnya suku bunga ini diprediksikan akan lebih berdampak pada harga kapas dan kedelai. Pasalnya, China merupakan pembeli kedua komoditi tersebut. Sementara itu, melonjaknya suku bunga ini tidak akan berdampak pada kopi dan gula karena konsumsi China untuk dua komoditi terakhir ini terbilang sedikit. Selain itu, penguatan dolar kemungkinan juga hanya sementara karena tingginya suku bunga kemungkinan akan menyedot investasi global ke China sehingga akan menyurung likuiditas. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Suku bunga China naik, reli komoditi jalan terus
BEIJING. Suku bunga acuan China yang dikerek naik tidak akan menahan reli komoditi setelah sempat terkoreksi untuk jangka pendek ini. Hal ini ditegaskan oleh Wanda Futures Co., Rabu (20/10). Menurut Wang Chen, Director of Research Wanda melalui emailnya hari ini, langkah pemerintah yang tak diprediksi sebelumnya ini menunjukkan adanya kepercayaan diri dari penguatan perekonomian China. "Reaksi pasar terlalu berlebih dan reli kemungkinan akan terus berlanjut," kata Wang. Menurutnya, meningkatnya suku bunga ini diprediksikan akan lebih berdampak pada harga kapas dan kedelai. Pasalnya, China merupakan pembeli kedua komoditi tersebut. Sementara itu, melonjaknya suku bunga ini tidak akan berdampak pada kopi dan gula karena konsumsi China untuk dua komoditi terakhir ini terbilang sedikit. Selain itu, penguatan dolar kemungkinan juga hanya sementara karena tingginya suku bunga kemungkinan akan menyedot investasi global ke China sehingga akan menyurung likuiditas. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News