KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan, terutama bank-bank besar, masih mampu melakukan efisiensi biaya dana sepanjang semester I 2022 seiring dengan bunga acuan Bank Indonesia yang bertahan di level terendahnya dan juga likuiditas yang masih cukup longgar. Hingga Juni 2022, biaya dana atau cost of fund (CoF) mereka mengalami penurunan cukup besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini pula salah satu yang mendorong kinerja bank-bank besar tersebut tumbuh tinggi pada periode enam bulan pertama tahun ini. Namun, prospek biaya dana ke depan diperkirakan akan mengalami kenaikan sejalan dengan proyeksi kenaikan suku bunga acuan BI. Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, kenaikan suku bunga tidak akan dapat dihindari sehingga pihaknya melihat akan ada tekanan pada biaya dana yang berasal dari dana valas karena likuiditas valas yang lebih ketat.
Suku Bunga Diprediksi Naik, BNI Ramal Biaya Dana Akan Ikut Terkerek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan, terutama bank-bank besar, masih mampu melakukan efisiensi biaya dana sepanjang semester I 2022 seiring dengan bunga acuan Bank Indonesia yang bertahan di level terendahnya dan juga likuiditas yang masih cukup longgar. Hingga Juni 2022, biaya dana atau cost of fund (CoF) mereka mengalami penurunan cukup besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini pula salah satu yang mendorong kinerja bank-bank besar tersebut tumbuh tinggi pada periode enam bulan pertama tahun ini. Namun, prospek biaya dana ke depan diperkirakan akan mengalami kenaikan sejalan dengan proyeksi kenaikan suku bunga acuan BI. Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, kenaikan suku bunga tidak akan dapat dihindari sehingga pihaknya melihat akan ada tekanan pada biaya dana yang berasal dari dana valas karena likuiditas valas yang lebih ketat.