Suku Bunga Diramal Bakal Turun Tahun Depan, Begini Kata AAJI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan kondisi investasi industri asuransi jiwa saat ini masih mampu untuk menghadapi penurunan suku bunga di tahun 2024. 

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengatakan penurunan tingkat suku bunga akan berpengaruh pada turunnya pendapatan deposito dan kenaikan nilai obligasi. Meski begitu, menurutnya kondisi investasi industri asuransi jiwa saat ini masih mampu untuk menyerap risiko kenaikan ataupun penurunan BI Rate.

"Saya rasa kondisi saat ini masih cukup kuat untuk menghadapi penurunan bunga, kecuali hal tersebut berlangsung secara terus-menerus di tahun depan," ujar Togar pada Kontan.co.id, Senin (18/12).


Togar mengatakan kondisi pasar investasi hingga akhir 2023 sampai dengan Semester I 2024 diprediksi sedikit banyak akan terdampak oleh Pemilihan Umum (Pemilu) yang dijadwalkan akan terlaksana pada 14 Februari 2024.

Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Tetap Yakin Investasi Akan Tumbuh Meski Suku Bunga Turun

Meski begitu, melihat pengalaman empat periode pemilu terakhir kondisi pasar investasi di enam bulan menjelang Pemilu mengalami pertumbuhan yang baik.

"Melihat pada periode-periode sebelumnya, pasar investasi di enam bulan menjelang Pemilu mengalami pertumbuhan mencapai 20%," jelas Togar. 

Selain itu dari sisi makro, Togar mengatakan Kementerian Keuangan memprediksi pergerakan perekonomian nasional akan sedikit melemah karena pengaruh konflik geopolitik dan pengetatan kebijakan di beberapa negara maju. Namun Kemenkeu juga mempertegas bahwa ekonomi Indonesia akan tetap kuat dengan pertumbuhan berkisar di angka 5,2%. 

"Meski begitu kami masih memandang positif pertumbuhan hasil investasi sampai akhir tahun 2023 hingga Semester I di tahun 2024," ungkap Togar. 

Terkait strategi, Togar mengatakan dalam hal menempatkan investasi industri asuransi jiwa akan memfokuskan pada instrumen investasi yang memiliki tenor waktu jangka panjang. Selain itu juga tingkat bunga dan risiko yang sesuai dengan portofolio bisnis asuransi jiwa serta risk apetite hingga kewajiban keuangan perusahaan. 

Baca Juga: SMMA Sebut Lini Bisnis Asuransi Jadi Penyumbang Laba Terbesar Perusahaan

Menurut Togar sangat penting bagi setiap perusahaan asuransi jiwa untuk memiliki rencana investasi yang cermat dan mengikuti prinsip-prinsip manajemen risiko yang kuat. 

"Target hasil investasi harus sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan dan perlu diperbarui secara berkala sesuai dengan perubahan dalam lingkungan ekonomi," jelas Togar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi