Suku bunga diramal naik pada 2022, return reksadana pasar uang bisa meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) berpotensi naik. Imbal hasil reksadana pasar uang juag berpotensi lebih tinggi dari tahun ini. 

Pekan lalu, BI memang masih mempertahankan suku bunga acuannya di 3,5%. Namun, para manajer investasi memproyeksikan suku bunga acuan BI di tahun depan akan naik. 

Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi memproyeksikan imbal hasil reksadana pasar uang di tahun ini tumbuh sekitar 4%-5% di tengah kondisi suku bunga acuan tetap di level saat ini. 

Baca Juga: Prospek reksadana berbasis surat utang di tengah fluktuasi harga obligasi

Namun, di tahun depan, Reza memandang dengan adanya pemulihan ekonomi dan kenaikan harga komoditas, maka ada kemungkinan suku bunga acuan BI akan naik. 

Selain itu, inflasi dan kemungkinan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya, juga berpotensi menyulut suku bunga acuan BI naik di tahun depan. Reza memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga satu hingga dua kali. 

Untuk memaksimalkan kinerja reksadana pasar uang di HPAM, Reza mengatakan akan memilih strategi untuk fokus overweight di obligasi korporasi dengan tenor kurang dari satu tahun. Pemilihan obligasi dilakukan berdasarkan penyaringan rating minimum single A-.

Selanjutnya: Ini strategi pengelolaan reksadana Sucorinvest AM saat pasar obligasi sideways

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi