Suku bunga kredit bank hanya turun sedikit



JAKARTA. Perbankan masih ragu-ragu menurunkan suku bunga kredit. Coba tengok data terbaru Bank Indonesia (BI). Per akhir Juli 2016, suku bunga deposito terpangkas antara 76 basis poin-101 basis poin (bps).

Namun, pada periode yang sama, suku bunga kredit hanya terpotong 47 bps ke kisaran level 13,36%. Padahal, rata-rata suku bunga deposito tenor 1, 3, 6 dan 12 bulan bertengger di level 6,8%, 7%, 7,75%, dan 7,81%.

Dengan kata lain, bank enggan mewujudkan suku bunga kredit satu digit demi mempertahankan margin. Mengacu bunga deposito 1 bulan sebesar 6,8% dan bunga kredit 13,36%, margin bunga bersih (NIM) bank sebesar 6,56%.


Yang patut dicermati, sejumlah bankir yang dihubungi KONTAN belum berencana menurunkan lagi suku bunga kredit. Alasannya, bunga kredit sudah turun banyak sejak awal tahun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya. Sejak awal tahun sampai Agustus 2016, BRI sudah menurunkan suku bunga kredit sekitar 25 bps-147 bps.

Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga mengatakan, BRI masih melihat perkembangan pasar hingga akhir tahun nanti sebelum menurunkan suku bunga kredit. "Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan adalah kondisi likuiditas dan risk premium yang masih naik," ujar Hari, Kamis (1/9).

Lihat pasar

Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga menyatakan masih menunggu perubahan dua faktor agar bisa memangkas bunga kredit. Yakni, penurunan suku bunga acuan 12 bulan Bank Indonesia (BI) dan perubahan batas maksimum (capping) bunga deposito. "Jika dua hal tersebut belum berubah sulit, rasanya bagi bank untuk menurunkan bunga kredit," ujar Iman kepada KONTAN, kemarin.

Sejak awal tahun, BTN mengklaim sudah menurunkan suku bunga kredit dengan rentang 25 bps-100 bps. Saat ini, suku bunga kredit terendah BTN adalah kredit konsumsi non kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 10,5%.

Bank kecil pun mengekor strategi bank besar. Direktur Utama Bank Bank Artha Graha Andy Kasih mengklaim, pihaknya sudah menurunkan suku bunga kredit untuk sejumlah sektor yang berisiko rendah. "Kami melihat segmen pasar, jika kalau segmen tersebut bagus, kami akan memberikan suku bunga kredit lebih rendah," ujar Andy.

Tapi, tak semua bankir enggan menurunkan bunga kredit. Bank Central Asia (BCA) merupakan salah satu bank besar yang berniat memangkas bunga kredit. "Pada bulan September 2016 ini, kami akan turunkan suku bunga segmen usaha kecil menengah (UKM) sebesar 25 bps," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja kepada KONTAN, kemarin.

Jahja menambahkan, sejak awal tahun hingga September 2016, suku bunga kredit bank berkode emiten BBCA ini sudah menurun sebesar 25 bps hingga 75 bps, tergantung sektor kredit dan ukuran plafon dari kredit.

Informasi saja, suku bunga kredit BCA segmen UKM per akhir Agustus 2016 dipatok sebesar 10,5%. Bunga kredit bagi pebisnis UKM ini telah terpangkas sebesar 100 bps sejak awal Januari 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini