Suku bunga kredit konsumer diperkirakan masih akan stabil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir memperkirakan suku bunga kredit konsumer diperkirakan akan tetap stabil dengan asumsi tidak ada kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Sementara berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bunga kredit konsumer rupiah per Maret 2019 cenderung turun dibandingkan akhir tahun lalu.

Per Maret, suku bunga kredit konsumsi dalam rupiah bank umum tercatat di level 11,64%, turun dari 11,68% bulan sebelumnya dan juga dari akhir tahun lalu yang tercatat 11,73%.

Namun berbeda dengan suku bunga kredit konsumsi dalam valuta asing. Per Maret, bunga kredit valas justru meningkat signifikan menjadi 6,45% dari 3,83% bulan sebelumnya dan di akhir tahun lalu hanya tercatat 3,59%.


Bunga kredit konsumer tercatat paling tinggi dibandingkan suku bunga kredit untuk kebutuhan investasi dan modal kerja. Per Maret, kredit modal kerja ada di level 10,54%, itu turun dari bulan sebelumnya yang tercatat 10,58% tetapi masih naik jika dibandingkan akhir tahun lalu yang berada di level 10,37%.

Sementara bunga kredit investasi cenderung turun dari bulan ke bulan mulai dari 10,38% akhir tahun lalu menjadi 10,34% per Maret.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga memperkirakan bunga kredit konsumer akan stabil tahun ini sejauh tidak ada lagi kenaikan bunga acuan dari BI. "Kami berharap tidak ada kenaikan bunga acuan dari regulator sampai akhir tahun." katanya pada Kontan.co.id, Senin (20/5).

Dia melihat, saat ini tidak adapen urunan bunga di market kecuali ada beberapa bank yang memberikan promosi bunga misalnya di momen ulang tahun perusahaan. Adapun segmen konsumer yang memiliki bunga terendah di CIMB Niaga ada pada Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) produk primary, lalu diikuti dengan bunga kredit multiguna dan tertinggi adalah bunga kredit kendaraan bermotor.

CIMB Niaga menawarkan suku bunga kredit terendah untuk KPR saat ini di level 6,75% fixed tiga tahun. Sepanjang kuartal I 2019, CIMB mencatatkan kredit konsumer sebesar Rp 49,89 triliun atau tumbuh 3,7% year on year (yoy). Ini ditopang oleh KPR yang berhasil tumbuh 13,1% dan kartu kredit yang tumbuh 6,3%. Sedangkan kredit personal, pensiun serta multi pupose turun 10,1%, dan kredit kendaraan bermotor turun 23%.

Senada, General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno memperkirakan suku bunga kredit konsumer perseroan akan tergantung pada bunga acuan BI. Jika tidak ada kenaikan maka bunga kredit konsumer BNI juga akan tetap stabil.

Dia bilang, bunga kredit tanpa agunan dan KPR di BNI masih bisa bersaing dengan bank lainnya. Bunga BNI Griya terendah ada di level 6,75% fixed dua tahun."Kalau BI tahan suku bunga acuan, kami juga tahan. Tetapi kami juga tentunya punya target NIM, maka akan disesuaikan dengan kondisi daya beli juga." kata Donny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .