JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, tren cost of fund alias biaya dana bank berpotensi naik. Bila biaya dana bank naik, suku bunga kredit juga akan naik karena bank harus menanggung beban kenaikan biaya dana dari tingginya bunga simpanan nasabah. Tetapi, bulan Mei ini LPS masih menahan rasio bunga penjaminan atau LPS rate bank umum 5,5%, bank umum valuta asing (valas) 1%, dan BPR 8%. Ekonom Divisi Manajemen Risiko LPS, Dody Arifianto mengatakan, sekarang ini bunga deposito bank sangat kecil. Bunga deposito bank kecil lebih tinggi dibandingkan bank besar walau ada tren penurunan. Saat ini bunga Sertifikat BI 9 bulan naik. Ini indikasi bank menyerap kelebihan likuiditas. BI mengarahkan penempatan kelebihan likuiditas di BI. Bank sentral menganggap inflasi April sudah tidak lazim. Karena itu, BI menaikkan bunga SBI untuk menyerap likuiditas. Penempatan di SBI ini membuat ketersediaan dana di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) berkurang, sehingga bunga PUAB meningkat. Hasilnya, bank-bank sulit mendapat dana berbiaya murah, sementara likuiditas mereka mengetat. Karena itu bank mencari dana di ritel dengan menaikkan bunga simpanan agar nasabah tertarik menyimpan dana. Artinya, kenaikan bunga akan menaikkan biaya dana.
Suku Bunga LPS Berpotensi Naik
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, tren cost of fund alias biaya dana bank berpotensi naik. Bila biaya dana bank naik, suku bunga kredit juga akan naik karena bank harus menanggung beban kenaikan biaya dana dari tingginya bunga simpanan nasabah. Tetapi, bulan Mei ini LPS masih menahan rasio bunga penjaminan atau LPS rate bank umum 5,5%, bank umum valuta asing (valas) 1%, dan BPR 8%. Ekonom Divisi Manajemen Risiko LPS, Dody Arifianto mengatakan, sekarang ini bunga deposito bank sangat kecil. Bunga deposito bank kecil lebih tinggi dibandingkan bank besar walau ada tren penurunan. Saat ini bunga Sertifikat BI 9 bulan naik. Ini indikasi bank menyerap kelebihan likuiditas. BI mengarahkan penempatan kelebihan likuiditas di BI. Bank sentral menganggap inflasi April sudah tidak lazim. Karena itu, BI menaikkan bunga SBI untuk menyerap likuiditas. Penempatan di SBI ini membuat ketersediaan dana di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) berkurang, sehingga bunga PUAB meningkat. Hasilnya, bank-bank sulit mendapat dana berbiaya murah, sementara likuiditas mereka mengetat. Karena itu bank mencari dana di ritel dengan menaikkan bunga simpanan agar nasabah tertarik menyimpan dana. Artinya, kenaikan bunga akan menaikkan biaya dana.