KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) menargetkan
marketing sales Rp 11,1 triliun pada 2024. Terkait hal tersebut, analis mengatakan target
marketing sales yang ditetapkan CTRA tersebut bakal mudah tercapai, kendati masih tingginya ketidakpastian ekonomi akibat
'higher for longer' dari the Fed dan geopolitik. Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan, berkaca pada capaian tahun lalu, CTRA mencatatkan
marketing sales tertinggi sepanjang masa.
Baca Juga: Ciputra (CTRA) Targetkan Pendapatan Tumbuh 8% di Tahun 2024 CTRA mencatatkan
marketing sales Rp 10,2 triliun di 2023. Nilai itu mencapai 105% dari target yang ditetapkan sebesar Rp 9,8 triliun. Secara tahunan, realisasi itu tumbuh 24% dari Rp 8,2 triliun di 2022. Vicky melihat, walaupun kebijakan suku bunga The Fed masih tinggi tetapi tidak terlalu mempengaruhi permintaan KPR di Indonesia. Lalu korelasi antara kebijakan suku bunga dan permintaan KPR juga tidak terlalu signifikan, melainkan cenderung berpengaruh terhadap harga komoditas. "Selain itu juga dilihat dari NPL sektor properti masih tergolong dalam ambang batas yang wajar meskipun sedikit naik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/4). Analis Sucor Sekuritas Nico Pandowo melanjutkan, potensi tercapainya target tahun ini juga didorong dari proyek di Sumatra.
Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini, Ciputra Development (CTRA) Targetkan Pendapatan Tumbuh 8% Ia memperkirakan, daerah tersebut akan memberikan kontribusi mencapai Rp 2,5 triliun, dipimpin oleh Citra Land Sampali KDM yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan sebesar Rp 1,35 triliun. Selain itu, masih berlanjutnya insentif PPN DTP bakal mendorong
marketing sales perseroan. Niko menuturkan, CTRA memiliki inventaris sebesar Rp 3,2 triliun yang memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif tersebut. Sebesar Rp 1,7 triliun di antaranya merupakan bagian dari strategi percepatan konstruksi CTRA. Selain itu, ia juga mengantisipasi pasar apartemen, khususnya untuk memperoleh manfaat dari insentif tersebut. "Ini sejalan dengan target penjualan pemasaran apartemen CTRA pada 2024 sebesar Rp 357 miliar yang didorong oleh peluncuran Azure di CitraLand City Losari Makassar," paparnya.
Baca Juga: Bisnis Sewa Gedung Kantor Ciputra Development (CTRA) Membaik Di sisi lain, Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menuturkan bahwa ada perkiraan inflasi yang bisa meningkat akibat kondisi geopolitik saat ini. Hal itu memunculkan kekhawatiran atas kenaikan harga bahan baku.
"Saat ini harga migas dan energi sedang naik, dan bisa saja pedagang memanfaatkan momentum kenaikan tersebut untuk menaikan harga jual bahan bangunan. Apalagi klo mereka mengkaitkan dengan pergerakan USD," katanya. Menilik kinerja 2023, CTRA mencatatkan koreksi 1,07% menjadi Rp 1,84 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,86 triliun. Koreksi tersebut beriringan dengan kenaikan beban pokok penjualan dan beban langsung sebesar 2,85%, beban umum dan administrasi 9,6%, serta beban penjualan 1,69%. Terlepas dari itu, ketiga analis memandang positif prospek CTRA tahun ini. Dus, Reliance dan Sucor merekomendasikan buy CTRA, masing-masing menyematkan target harga Rp 1.350 dan Rp 1.815. Sementara Vicky merekomendasikan
buy on weakness dengan target harga di Rp 1.200. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli