KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi target penerbitan obligasi korporasi di tahun 2024. Penerbitan obligasi atau surat utang korporasi diproyeksi menjadi lebih rendah seiring tren suku bunga acuan yang tinggi. Kepala Divisi Riset Pefindo, Suhindarto mengatakan, revisi proyeksi penerbitan obligasi korporasi tahun ini karena suku bunga acuan yang tidak sejalan ekspektasi. Suku bunga belum kunjung dipangkas pada awal semester kedua, dan bahkan Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga pada April 2024. "Kondisi suku bunga berbeda dengan perkiraan awal kami, sehingga penerbitan obligasi korporasi masih tertahan hingga sembilan bulan pertama tahun ini," ujar Darto dalam konferensi pers Pefindo, Kamis (24/10).
Selain faktor suku bunga, Darto menyoroti bahwa persaingan yang ketat membuat korporasi menahan penerbitan surat utang. Hal itu dipengaruhi adanya kehadiran instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (BI), sehingga persaingan menggalang dana menjadi lebih ketat. Baca Juga: Hingga Kuartal III, Penerbitan Surat Utang Korporasi Tembus Rp 94,9 Triliun BI memang cukup agresif menerbitkan SRBI untuk menstabilkan rupiah di sepanjang tahun ini. Hingga 14 Oktober 2024, BI mengungkapkan, penerbitan SRBI mencapai Rp 934,87 triliun. "Secara tidak langsung, investor lebih prefer SRBI karena mengingat sifatnya risk free, dan suku bunga atau kupon masih lebih tinggi daripada SUN. Sehingga, banyak penerbitan obligasi yang dilakukan downsizing terlebih dahulu dan mengakibatkan jumlah penerbitan tidak sesuai proyeksi," jelas Darto.