KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diproyeksi bergerak dalam tren menguat hingga akhir tahun. Tekanan suku bunga diharapkan sudah tidak lagi mengikis kilau emas. Pengamat Komoditas Lukman Leong melihat, investor saat ini cenderung masih
wait and see, walaupun perkembangan data ekonomi Amerika Serikat (AS) belakangan ini cenderung lemah dan meredakan ekspektasi. Namun, beberapa pejabat the Fed masih bernada
hawkish. Inflasi tahunan AS melambat menjadi 3,0% YoY di bulan Juni dari 4,0% YoY di bulan Mei 2023. Inflasi AS yang lebih lambat tersebut didorong oleh inflasi inti AS, yang juga mengalami penurunan menjadi 4,8% YoY di bulan Juni dari sebelumnya 5,3% YoY di bulan Mei 2023.
Walaupun demikian, Lukman mengatakan, investor menantikan pernyataan The Fed terutama mengenai inflasi inti yang masih tinggi di level 4.8%. Inflasi inti juga memiliki target penurunan ke level 2% seperti halnya inflasi utama. Harga emas Antam dipengaruhi oleh harga emas internasional dan nilai tukar rupiah. Selain itu, ada faktor biaya produksi dan faktor permintaan domestik, meskipun tidak terlalu signifikan terhadap harga.
Baca Juga: Inflasi Global Melandai, Aset-Aset Berisiko Kembali Dilirik Menurut Lukman, harga emas global berpotensi terkoreksi namun terbatas menuju akhir tahun. Besar kemungkinan harga emas masih akan berkonsolidasi di US$ 1.900 per troi ons - US$ 1.980 per troi ons pada kuartal ketiga 2023. Emas selanjutnya pada kuartal keempat diperkirakan akan melewati level harga US$ 2.000 per troi ons kembali dan menuju US$ 2.100 per troi ons. Sementara, harga emas Antam juga dipengaruhi kurs rupiah yang akhir-akhir ini agak tertekan oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi dan divergensi kebijakan suku bunga di Asia dan China. Di sisi lain, tekanan suku bunga belum sepenuhnya mereda di tahun ini. “Emas berpotensi mengalami downside terbatas,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (17/7). Menurut Lukman, harga emas akan bergerak dalam tren
bullish ke depannya. Oleh karena itu, investor bisa menyiapkan strategi dengan membeli di beberapa level harga. Harga emas spot saat ini yang sekitar US$ 1.950 per troi ons dianggap tidak terlalu mahal, sehingga investor boleh membeli sebagian. Investor mesti juga bersiap-siap untuk akumulasi on dip yaitu memanfaatkan beli saat momentum penurunan harga yang diprediksi akan berada di level US$1.910 per troi ons dan US$1.860 per troi ons. Emas antam sendiri masih belum menarik karena masalah selisih (
spread) harga utama dan harga
buyback yang cukup besar. Jika investor ingin membeli emas antam, maka disarankan untuk menghindari gram kecil karena selisih
buyback terlalu besar dan menggerus keuntungan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 1.000 ke Level Rp 1.073.000 Per Gram, Senin (17/7) Pada hari ini, Senin (17/7) harga emas Antam sebesar Rp 1.073.000 per gram, turun Rp 1.000 dibandingkan harga kemarin, Minggu (16/7). Harga emas Antam sempat berada di Rp 1.080.000 per gram di hari Jumat (17/7).
Harga
buyback Logam Mulia juga terpantau turun Rp 1.000 dari harga sebelumnya Rp 947.000 per gram menjadi Rp 946.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga
buyback hari ini adalah Rp 127.000 per gram. Sebagai alternatif, investor bisa membeli emas kontrak dengan biaya dan
spread sangat kecil. Sebab, ukuran kontrak pada emas berjangka sangat besar yaitu 100 troi ons atau senilai US$195.000. Investor bisa membeli dengan ukuran micro (0.01) dan mini lot (0.1) atau senilai US$ 1.950 - US$ 19.500. Dengan asumsi rupiah akan stabil di kisaran Rp 14.800 per dolar AS – Rp 15.000 per dolar AS dan harga emas internasional di kisaran US$ 2.050 per troi ons, maka harga emas Antam akan berkisar di Rp 1.120.000 per gram, dengan perkiraan harga
buyback berkisar Rp 990.000 per gram. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari