JAKARTA. Industri perbankan boleh saja mengaku telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) sebagai buntut luruhnya suku bunga acuan alias BI rate. Mereka juga mengaku telah menurunkan suku bunga "turunannya", seperti kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Tapi, industri multifinance mengaku tidak merasakan penurunan bunga pinjaman bank. Mereka mengaku, suku bunga kredit perbankan masih tinggi, sekitar 10%-12% per tahun. "Bank sebagai sumber dana kami belum menurunkan suku bunga pinjaman," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia, Kamis (15/12). Hingga saat ini, sekitar 65% kebutuhan dana perusahaan pembiayaan berasal dari pinjaman perbankan. Jumlah tersebut lumayan signifikan. Makanya, kalau perbankan menurunkan suku bunga pinjaman mereka, otomatis, perusahaan pembiayaan pasti mengikuti. Ujungnya, konsumen yang diuntungkan
Suku bunga multifinance belum turun
JAKARTA. Industri perbankan boleh saja mengaku telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) sebagai buntut luruhnya suku bunga acuan alias BI rate. Mereka juga mengaku telah menurunkan suku bunga "turunannya", seperti kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Tapi, industri multifinance mengaku tidak merasakan penurunan bunga pinjaman bank. Mereka mengaku, suku bunga kredit perbankan masih tinggi, sekitar 10%-12% per tahun. "Bank sebagai sumber dana kami belum menurunkan suku bunga pinjaman," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia, Kamis (15/12). Hingga saat ini, sekitar 65% kebutuhan dana perusahaan pembiayaan berasal dari pinjaman perbankan. Jumlah tersebut lumayan signifikan. Makanya, kalau perbankan menurunkan suku bunga pinjaman mereka, otomatis, perusahaan pembiayaan pasti mengikuti. Ujungnya, konsumen yang diuntungkan