KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia sebanyak 175 basis poin (bps) sepanjang 2018 membuat PT Bank Central Asia Tbk memperoleh keuntungan. Analis perkirakan keuntungan tersebut dalam hal pertumbuhan kredit pinjaman dan NIM. "November 2018, pertumbuhan kredit BBCA mencapai 18,8%. Ini sebagian besar didorong oleh segmen korporasi juga tingkat pinjaman bank yang menarik dan likuiditas yang lebih tinggi. Tren ini berlanjut hingga akhir 2018 dan bertahan hingga 2019," ucap Lee Young Jun, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya, (14/1). Lee juga memperkirakan NIM dengan emiten saham BBCA membaik pada kuartal IV-2018. Hal ini mengingat rasio CASA yang tinggi dan kenaikan suku bunga kredit. Ia bilang dengan rasio CASA 77,3% sepanjang sebelas bulan tahun lalu, ditambah kenaikan suku bunga deposito terbaru sekitar 25 basis poin, ini akan berdampak kecil pada biaya dana (cost of funds).
Suku bunga naik, begini rekomendasi analis pada saham BBCA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia sebanyak 175 basis poin (bps) sepanjang 2018 membuat PT Bank Central Asia Tbk memperoleh keuntungan. Analis perkirakan keuntungan tersebut dalam hal pertumbuhan kredit pinjaman dan NIM. "November 2018, pertumbuhan kredit BBCA mencapai 18,8%. Ini sebagian besar didorong oleh segmen korporasi juga tingkat pinjaman bank yang menarik dan likuiditas yang lebih tinggi. Tren ini berlanjut hingga akhir 2018 dan bertahan hingga 2019," ucap Lee Young Jun, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya, (14/1). Lee juga memperkirakan NIM dengan emiten saham BBCA membaik pada kuartal IV-2018. Hal ini mengingat rasio CASA yang tinggi dan kenaikan suku bunga kredit. Ia bilang dengan rasio CASA 77,3% sepanjang sebelas bulan tahun lalu, ditambah kenaikan suku bunga deposito terbaru sekitar 25 basis poin, ini akan berdampak kecil pada biaya dana (cost of funds).