Suku Bunga Naik, Ini Proyeksi Return Instrumen Pasar Uang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) ke 3,75%. Kenaikan suku bunga membuat prospek pasar uang kian menarik.

Chief Executive Officer Edvisor.id Praska Putrayanto mengatakan kenaikan bunga di pasar uang tentu berkontribusi positif pada investasi di instrumen pasar uang. Dia mencontohkan seperti deposito dan/atau imbal hasil (yield) obligasi dengan tenor di bawah 1 tahun.

Walaupun memang, jika dilihat dari return belum akan terlalu besar. Bahkan jika dibandingkan instrumen investasi lainnya, Praska bilang return pasar uang disebutnya masih paling bawah karena memberikan return paling kecil.

"Saat ini, potensi kenaikan return masih terbilang tidak signifikan karena kenaikan bunga acuan juga masih sebesar 25 bps," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/8).

Baca Juga: Begini Prospek Reksadana Pasar Uang Setelah Bunga Naik

Hanya saja, dengan kenaikan suku bunga ini Praska menilai investor bisa memanfaatkan penempatan dana di instrumen pasar uang lebih untuk tujuan menjaga likuiditas.

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion, PT Henan Putihrai Asset Management menambahkan bahwa sebetulnya ketika suku bunga meningkat, ekonomi melambat sehingga kelas aset yang memiliki risiko tinggi, seperti saham, cenderung menghasilkan kinerja yang lebih buruk. Sementara untuk aset berisiko rendah seperti pasar uang return-nya akan lebih besar.

"Dibandingkan dengan kelas aset berisiko rendah seperti pasar uang potensi pertumbuhan return-nya bisa 4% hingga 5%," kata dia.

Oleh sebab itu, Reza pun menyarankan investor yang baru mau berinvestasi bisa mendiversifikasikan dananya pada instrumen pasar uang yang lebih banyak untuk standby. Kemudian untuk investor yang sudah memiliki capital gain pada instrumen saham bisa melakukan switching pada instrumen pasar uang dan menambah porsi pada instrumen pasar uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati