KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya tarik reksadana terproteksi sedang meningkat. Jumlah dana kelolaan reksadana yang menawarkan imbal hasil tetap ini juga naik. Analis memproyeksikan imbal hasil reksadana terproteksi bisa ikut naik seiring tren kenaikan suku bunga. Berdasarkan data Infovesta Utama, dana kelolaan atawa asset under management (AUM) reksadana terproteksi sepanjang April mencapai Rp 105,2 triliun. Jumlah tersebut naik Rp 2,66 triliun atau 2,63% dari AUM di bulan sebelumnya Rp 102,54 triliun. Sementara, produk reksadana terproteksi baru yang meluncur dari awal tahun hingga akhir April berjumlah 18 produk. Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, cukup banyak manajer investasi yang menerbitkan reksadana terproteksi karena reksadana ini berpotensi laris diburu investor. Sebab, reksadana terproteksi yang baru meluncur di tengah tren kenaikan suku bunga saat ini berpotensi menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Baca Juga: Reksadana Masih Jadi Pilihan Utama Investasi Industri Asuransi Jiwa "Investor ritel masih akan menarik untuk membeli reksadana terproteksi, karena imbal hasil yang ditawarkan berpotensi dua kali lipat di atas bunga deposito, meski sudah dikurangi pajak," kata Wawan, Kamis (19/5). Imbal hasil reksadana terproteksi bisa meningkat karena memiliki aset surat utang pemerintah maupun obligasi korporasi yang kini yield dalam tren naik. Jika aset reksadana terproteksi adalah obligasi korporasi dengan rating single A maka kupon yang ditawarkan bisa mencapai 8%-9%. Sedangkan, kupon dari obligasi pemerintah di sekitar 7%. Baca Juga: Volatilitas Bursa Saham Tinggi, Begini Tips Strategi Investasi dari Mirae Asset