KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas menilai, rencana bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ) untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif memicu aksi jual di pasar obligasi global. Pada Senin (11/9), Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyampaikan kemungkinan untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif lebih awal. Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, pernyataan tersebut mengagetkan para pelaku pasar. Akibatnya, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun (10Y JGB) naik 5 bps menjadi 0,71%. Hal ini memicu aksi jual atas obligasi emerging markets, termasuk Indonesia. Aksi jual tersebut tercermin dari penurunan indeks obligasi EMBI untuk emerging markets sebesar 0,2% dan kenaikan yield 10Y dan 2Y INDOGB masing-masing sebesar 5 bps dan 3 bps menjadi 6,6% dan 6,33% (yield spread INDOGB 10Y Vs. 2Y naik menjadi 28 bps dari 26 bps).
Suku Bunga Negatif Jepang Bakal Berakhir, Ada Aksi Jual di Pasar Obligasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas menilai, rencana bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ) untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif memicu aksi jual di pasar obligasi global. Pada Senin (11/9), Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyampaikan kemungkinan untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif lebih awal. Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, pernyataan tersebut mengagetkan para pelaku pasar. Akibatnya, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun (10Y JGB) naik 5 bps menjadi 0,71%. Hal ini memicu aksi jual atas obligasi emerging markets, termasuk Indonesia. Aksi jual tersebut tercermin dari penurunan indeks obligasi EMBI untuk emerging markets sebesar 0,2% dan kenaikan yield 10Y dan 2Y INDOGB masing-masing sebesar 5 bps dan 3 bps menjadi 6,6% dan 6,33% (yield spread INDOGB 10Y Vs. 2Y naik menjadi 28 bps dari 26 bps).