MOSKOW. Dana Moneter Internasional (IMF) mendorong Rusia untuk memangkas suku bunga acuan lantaran harga minyak mentah dunia sudah mulai stabil. Menurut IMF, penurunan suku bunga acuan bisa mendongkrak upah, daya beli konsumen dan pertumbuhan ekonomi. Pelaku pasar memprediksi, Bank of Russia bakal tetap mempertahankan suku bunga di pertemuan bulanan di 10 Juni mendatang. Survei Bloomberg menyatakan, sebagian besar ekonom meyakini bahwa suku bunga acuan Rusia bakal bertahan di level 11% pada Juni. "Tapi suku bunga berpotensi turun ke 9,5% di akhir tahun," tulis survei Bloomberg, Senin (30/5). Asal tahu saja, nilai tukar rubel menguat sekitar 11% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun (year to date). Padahal, rubel sempat rontok hingga 20% terhadap greenback di sepanjang 2015. Di perdagangan kemarin, rubel ditransaksikan sebesar di kisaran 66,12 per US$.
Suku bunga Rusia tetap
MOSKOW. Dana Moneter Internasional (IMF) mendorong Rusia untuk memangkas suku bunga acuan lantaran harga minyak mentah dunia sudah mulai stabil. Menurut IMF, penurunan suku bunga acuan bisa mendongkrak upah, daya beli konsumen dan pertumbuhan ekonomi. Pelaku pasar memprediksi, Bank of Russia bakal tetap mempertahankan suku bunga di pertemuan bulanan di 10 Juni mendatang. Survei Bloomberg menyatakan, sebagian besar ekonom meyakini bahwa suku bunga acuan Rusia bakal bertahan di level 11% pada Juni. "Tapi suku bunga berpotensi turun ke 9,5% di akhir tahun," tulis survei Bloomberg, Senin (30/5). Asal tahu saja, nilai tukar rubel menguat sekitar 11% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sejak awal tahun (year to date). Padahal, rubel sempat rontok hingga 20% terhadap greenback di sepanjang 2015. Di perdagangan kemarin, rubel ditransaksikan sebesar di kisaran 66,12 per US$.