JAKARTA Penurunan suku bunga acuan alias BI rate dan bunga wajar penjaminan (LPS rate) mendorong perbankan memangkas bunga simpanan mereka. Dengan cara ini, industri bisa memenuhi harapan Bank Indonesia (BI) agar menggunting bunga kredit lebih besar lagi. Hingga saat ini, biaya dana atau cost of fund berpengaruh besar terhadap bunga kredit. Komponen ini jauh lebih dominan ketimbang biaya kredit atau biaya operasional bank. Kontribusi cost of fund terhadap bunga kredit bisa di atas 50%. Bandingkan dengan biaya kredit, yang hanya belasan persen. Maka itu, penurunan bunga simpanan secara serentak menjadi harapan semua bankir. "Setelah tak ada lagi perang bunga, perbankan bisa fokus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan memberikan kredit berbunga murah," kata Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Suku bunga simpanan turun, bunga kredit segera menyusul
JAKARTA Penurunan suku bunga acuan alias BI rate dan bunga wajar penjaminan (LPS rate) mendorong perbankan memangkas bunga simpanan mereka. Dengan cara ini, industri bisa memenuhi harapan Bank Indonesia (BI) agar menggunting bunga kredit lebih besar lagi. Hingga saat ini, biaya dana atau cost of fund berpengaruh besar terhadap bunga kredit. Komponen ini jauh lebih dominan ketimbang biaya kredit atau biaya operasional bank. Kontribusi cost of fund terhadap bunga kredit bisa di atas 50%. Bandingkan dengan biaya kredit, yang hanya belasan persen. Maka itu, penurunan bunga simpanan secara serentak menjadi harapan semua bankir. "Setelah tak ada lagi perang bunga, perbankan bisa fokus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan memberikan kredit berbunga murah," kata Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI).