KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menawarkan saving bond ritel seri SBR005 pada 10 Januari mendatang. Para analis yakin instrumen ini akan tetap memiliki daya tarik di mata investor ritel kendati ada kemungkinan spread yang ditetapkan pemerintah turun. Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja mengatakan, selisih atau spread tetap untuk SBR005 diperkirakan sebesar 230 bps atau 2,3%. Angka ini turun bila dibandingkan dengan beberapa seri SBN ritel yang telah ditawarkan pada tahun lalu, misalnya SBR003, SBR004, dan ST002. Ketiga instrumen tersebut sama-sama memiliki spread tetap sebesar 255 bps. Menurutnya, potensi penurunan spread cukup wajar apabila dilakukan oleh pemerintah. Sebab, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia sudah berada di level yang tergolong tinggi, yakni 6%. “Dahulu spread SBN ritel bisa mencapai 255 bps karena suku bunga yang berlaku masih di kisaran 5%,” imbuh Eric, Kamis (3/1).
Suku bunga sudah tinggi, spread SBR005 berpotensi turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menawarkan saving bond ritel seri SBR005 pada 10 Januari mendatang. Para analis yakin instrumen ini akan tetap memiliki daya tarik di mata investor ritel kendati ada kemungkinan spread yang ditetapkan pemerintah turun. Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja mengatakan, selisih atau spread tetap untuk SBR005 diperkirakan sebesar 230 bps atau 2,3%. Angka ini turun bila dibandingkan dengan beberapa seri SBN ritel yang telah ditawarkan pada tahun lalu, misalnya SBR003, SBR004, dan ST002. Ketiga instrumen tersebut sama-sama memiliki spread tetap sebesar 255 bps. Menurutnya, potensi penurunan spread cukup wajar apabila dilakukan oleh pemerintah. Sebab, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia sudah berada di level yang tergolong tinggi, yakni 6%. “Dahulu spread SBN ritel bisa mencapai 255 bps karena suku bunga yang berlaku masih di kisaran 5%,” imbuh Eric, Kamis (3/1).