Suku bunga The Fed diramal turun, yield SUN 10 tahun mentok di 7%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang diramal memangkas suku bunga acuannya di akhir Juli 2019, dinilai mampu menggiring investor asing untuk melirik Surat Utang Negara (SUN). Tapi, yield untuk SUN tenor 10 tahun cenderung meningkat. 

Berdasarkan data Bloomberg di akhir Juli (31/7), imbal hasil SUN seri FR0078 sudah naik menjadi 7,33%. Sementara itu, yield US Treasury turun ke level 2,056% pada Selasa (30/7). 

Baca Juga: Yield SUN seri FR0078 hanya naik sementara


Asal tahu saja, sepanjang 2019, yield untuk SUN seri FR0078 sempat menyentuh level tertingginya pada 22 Mei 2019 yakni di level 8,06%. Adapun level terendah yang pernah dicapai yakni 7,08% pada 16 Juli 2019. 

Direktur Utama Avrist Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, jenis surat utang yang memiliki tenor 10 tahun masih akan cukup menarik. Harapannya, ke depan yield bisa turun di bawah 7,3%.

Apalagi, jika The Fed menurunkan suku bunga acuannya, maka investor asing kemungkinan akan membeli SUN untuk mencari imbal hasil lebih tinggi. Hanif optimistis investor asing bakal melanjutkan pembelian SUN karena faktor di dalam negeri sudah cukup stabil, salah satunya kondisi politik. "Untuk Agustus 2019, tren yield untuk tenor 10 tahun bakal berada di rentang 7% hingga 7,5%," kata Hanif kepada Kontan.co.id, Rabu (31/7).

Baca Juga: Jelang Rapat The Fed, Lelang SUN Sepi Peminat premium

Namun, jika suku bunga The Fed dijaga pada level saat ini, maka diperkirakan investor asing yang membeli SUN bakal berkurang. Sedangkan jika suku bunga The Fed dipangkas Juli 2019, Hanif menilai yield SUN untuk tenor 10 tahun masih sulit menyentuh level di bawah 7%. 

"Yield bisa di bawah 7% kalau akhir tahun, karena sudah adjust dengan penurunan suku bunga hingga akhir tahun," jelasnya. 

Untuk tahun ini, Hanif memperkirakan The Fed bakal memangkas suku bunga acuannya sebanyak tiga kali. Adapun spread antara yield SUN dan US Treasury yang masih menarik bagi investor, yakni berada di kisaran 4% hingga 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati