Suku bunga The Fed naik, perhitungkan juga hasil RDG Bank Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi pasar bursa bergerak negatif pada awal perdagangan besok (20/6), membuat investor perlu pasang strategi khusus. Terlebih, dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) bisa mempengaruhi kebijakan Tanah Air ke depan.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil rapat The Fed (FOMC) pada 12-13 Juni lalu, suku bunga acuan disepakati naik 25 basis poin dan membawa Fed Fund Rate berada pada rentang 1,75%-2%.

Meskipun telah diantisipasi pasar, keputusan The Fed tersebut diperkirakan sangat mempengaruhi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 27-28 Juni mendatang.


"Keputusan The Fed sangat berpengaruh pada RDG, meskipun kalau suku bunga (BI 7DRR) dinaikkan lagi, rasanya kurang tepat," ungkap Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar kepada Kontan, Selasa (19/6).

Maraknya sentimen negatif dari eksternal, dinilai mampu menyeret rupiah ke level yang lebih lemah. Namun, William menilai bukan berarti BI harus menaikkan suku bunga acuan kembali.

"Kalau rupiah melemah lagi, itu bukan karena ekternal, tapi karena masalah fiskal seperti neraca dagang. Jadi, yang perlu diperhatikan harusnya bagaimana mendorong ekspor," jelasnya.

William menekankan, meskipun kenaikan BI 7DRR dinilai belum tepat saat ini, namun kecenderungan tersebut cukup besar bulan ini. "Kebijakan BI sekarang lebih berani untuk mempertahankan rupiah, jadi ada potensi kenaikan suku bungan (Juni)," jelasnya.

Bagi investor yang ingin melakukan transaksi besok, diharap untuk mempertimbangkan dampak dari potensi kenaikan BI 7DRR pada RDG akhir bulan ini. Di mana, potensi pergerakan IHSG Rabu (20/6) berada pada kisaran 5.903-6.023.

Untuk perdagangan besok, investor juga bisa masuk saat bursa mulai tertekan, khususnya pada saham-saham bluechip. Investor juga diminta untuk tidak menggunakan margin dalam bertransaksi, serta mengurangi porsi saham yang memiliki gap equity ratio. Adapun sektor yang tetap menarik untuk perdagangan besok adalah, CPO, Industri Keuangan dan Konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia