Suku Bunga the Fed Naik, Rupiah Tertekan, Berapa Kekuatan Cadangan Devisa RI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mengalami tekanan pada Kamis (22/9) setelah Bank Sentral Amerika Serikat The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga kebijakan Rabu (21/9).

Rupiah spot dibuka melemah pada perdagangan Kamis (22/9) pagi. Pukul 09.09 WIB, rupiah spot ada di level Rp 15.038 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,27% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.997 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Dibuka Melemah Terhadap Dolar AS Pada Perdagangan Kamis (22/9)


Di Asia, hanya dolar Hong Kong yang berhasil menguat terhadap dolar AS dengan kenaikan 0,003%. Sementara itu, mata uang Asia lainnya kompak melemah terhadap dolar AS.

Penguatan dollar AS ini merespon keputusan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell Rabu (21/9) malam waktu Indonesia Bagian Barat telah untuk mengumumkan menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 75 basis points (bps) untuk ketiga kalinya ke kisaran 3,00%-3,25% 

Di tengah penguatan dollar AS dan tekanan terhadap rupiah, Indonesia masih memiliki cadangan devisa yang cukup kuat. 

Hingga akhir Agustus 2022 mencapai US$ 132,2 miliar atau naik tipis dibandingkan dengan posisi Juli 2022 sebesar US 132,17 miliar.

Hal ini masih ditambah dengan surplus neraca perdagangan yang diprediksi kembali terjadi pada Agustus 2022. Sekadar catatan pada Agustus 2022 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 5,76 miliar.

Selain itu pada awal September 2022 ini pemerintah juga mencetak surat utang di pasar global atau global bond senilai US$ 2,65 miliar, sehingga bisa menjadi bantalan kuat bagi cadangan devisa Indonesia.

Baca Juga: Rupiah Spot Dibuka Melemah Terhadap Dolar AS Pada Perdagangan Kamis (22/9)

Cadangan devisa yang kuat ini membuat Bank Indonesia lebih leluasa untuk mengintervensi pasar valuta asing agar nilai rupiah tetap terjaga sesuai fundamental permintaan dan penawaran.

Adapun perincian cadangan devisa Indonesia berdasarkan data Spesial Data Dissemination Standard Bank Indonesia hingga akhir Agustus 2022 diantaranya adalah;

Cadangan devisa dalam bentuk valuta asing pada Agustus 2023 sebesar US$ 118.936 juta atau turun tipis dibandingkan dengan bulan Juli 2023 sebesar US$ 118.719 juta.

Cadangan devisa dalam bentuk Dana cadangan dari Dana Moneter Internasional IMF (IMF) pada Agustus 2023 sebesar US$ 1.034.12 juta atau lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan Juli 2023 sebesar US$ 1.044.18 juta

Sementara cadangan devisa dalam bentuk Special Drawing Rights (SDRs) atau mata uang standar Dana Moneter Internasional (IMF) pada Agustus 2023 sebesar US$ 7.263.50 juta juga mengalami penurunan tipis dibandingkan bulan Juli 2023 sebesar US$ 7.334.56 juta

Adapun cadangan devisa dalam bentuk emas pada Agustus 2023 sebesar US$ 4.346.73 juta atau turun tipis ketimbang bulan Juli 2023 sebesar US$  4.461.92 juta

Bank Indonesia juga mencatat cadangan devisa dalam bentuk lainnya pada Agustus 2023 sebesar US$ 621 juta atau naik tipis dibandingkan bulan Juli 2023 sebesar US$ 613 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar