KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik 0,41% ke level 6.890,57 pada perdagangan Kamis (2/2). Sentimen positifnya berasal dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan FOMC 31 Januari-1 Februari 2023.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, besaran kenaikan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar. Kini, suku bunga acuan AS berada di level 4,50% sampai dengan 4,75%.

Kenaikan ini juga positif untuk pasar saham karena besaran peningkatannya lebih rendah dibandingkan Desember 2022.

"Hal ini mengindikasikan bahwa The Fed mulai mengendurkan keagresifannya dalam menaikkan suku bunga seiring mulai turunnya angka inflasi," ucap Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/2).

Baca Juga: IHSG Ditutup Naik 0,41% ke 6.890 Pada Kamis (2/2), ARTO, GOTO, BUKA Top Gainers LQ45

Sebagai pengingat, The Fed menaikkan suku bunganya sebesar 50 bps pada Desember 2022 dan 75 bps pada empat pertemuan sebelumnya. Meredanya inflasi terlihat dari indeks harga konsumen (IHK) AS yang tercatat naik 6,5 year on year (YoY) pada Desember 2022, lebih rendah dibandingkan November 2022 yang mencapai 7,1% YoY.

Lebih lanjut, kenaikan suku bunga sebesar 25 bps menunjukkan bahwa ancaman resesi mulai mereda.

"Kalaupun resesi ada (terutama di Amerika) tidak seperti yang ditakutkan sebelumnya," kata Mino.

Ia memprediksi, sentimen ini  masih akan menghiasi IHSG ke depannya. Langkah The Fed tersebut diharapkan juga diikuti oleh Bank Indonesia dalam menentukan kebijakan moneternya.

Resistance terdekat IHSG diperkirakan berada di level 6.990 dengan support terdekat di 6.810.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi