Suku bunga turun, ini saran portofolio pasar uang



KONTAN.CO.ID - Selain meningkatkan kinerja pada reksadana pasar uang, manajer invetasi disarankan menyesuaikan tujuan investasi dengan strategi pengelolaan.

Imbal hasil reksadana pasar uang diproyeksikan turun mengikuti suku bunga deposito yang bakal mengecil imbas penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia seven days reverse repo rate. Kemarin, suku bunga acuan BI dipangkas menjadi 4,5% dari sebelumnya di 4,75%.

Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, untuk menjaga kinerja reksadana pasar uang, manajer investasi sebaiknya meningkatkan porsi investasi pada obligasi dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.


Namun, Wawan mengatakan, perlu dicermati risiko yang juga mungkin bertambah. "Kembali lagi bagaimana kebutuhan investor pada produk reksadana pasar uang tersebut, apakah butuh likuiditas tinggi atau tidak," paparnya.

Jika karakter investor tidak terlalu membutuhkan likuiditas yang tinggi, maka strategi memasukkan ke obligasi bisa ditambah. Tetapi sebaliknya, jika karakter investor butuhnya likuiditas yang terjaga, maka porsi deposito harus tetap dipertahankan. Meski dengan risiko tentu saja kinerja akan turun.

Head of Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula Ridha tetap memilih instrumen investasi deposito. Ezra masih melihat ada value dalam investasi di deposito terkhusus pada bank-bank yang memiliki kualitas tinggi untuk reksadana pasar uang.

Akan tetapi, Ezra juga mempertimbangkan untuk meningkatkan portofolio ke obligasi korporasi dengan tenor di bawah satu tahun. "Harga obligasi pemerintah dan korporasi jangka pendek diperkirakan akan naik, seiring dengan kurva imbal hasil obligasi pemerintah yang cenderung turun dengan pemangkasan BI rate," katanya.

Ezra tetap menargetkan kinerja reksadana pasar uang di Manulife Aset Manajemen Indonesia dapat melampaui tolak ukur deposito berjangka waktu satu bulan pada bank-bank pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini