Suku bunga turun, Panin AM berharap return reksadana pendapatan tetap bisa 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan kembali suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR). Kini suku bunga acuan menjadi 4,25% dari semula 4,5%.

Direktur Panin Asset Management (AM) Rudiyanto mengatakan, penurunan suku bunga tersebut menjadi kabar positif, khususnya bagi obligasi dan reksadana pendapatan tetap. Hanya saja, Rudiyanto bilang ketika keputusan tersebut diumumkan, efeknya sejatinya tidak terlalu besar.

“Terkadang kenaikan harga sudah terjadi mendahului pengumuman penurunan suku bunga. Sehingga efek setelah pengumuman resmi keluar menjadi tidak terlalu besar lagi,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Jumat (19/6).


Baca Juga: HPAM optimistis imbal hasil reksadana pendapatan tetap bisa 7,8% di akhir 2020

Namun, Rudiyanto menyebut penurunan suku bunga ini secara jangka panjang memberi dampak positif terhadap reksadana pendapatan tetap. Dengan tren suku bunga yang akan tetap rendah sampai dua-tiga tahun ke depan, ini menjadikan reksadana pendapatan tetap sebagai pilihan investasi yang menarik.

“Hanya saja diperlukan timing yang tepat untuk masuk. Saya menilai sebaiknya mulai masuk ketika yield obligasi pemerintah di atas 7%,” lanjut Rudiyanto.

Lebih lanjut, Rudiyanto menyatakan Panin AM sejauh ini belum menyiapkan strategi terbaru dalam pengelolaan portofolio reksadana pendapatan tetap. Ia menegaskan, sejauh ini Panin AM masih fokus untuk mengombinasikan antara obligasi korporasi dan Surat Utang Negara (SUN).

Baca Juga: Suku bunga dipangkas, reksadana pendapatan tetap bakal moncer

Panin pun selektif memilih SUN dengan durasi panjang untuk memaksimalkan hasil. “Kami berharap pada tahun ini return reksadana pendapatan tetap bisa di antara 8%-10%,” pungkas Rudiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati