Sukuk Ritel 009 kurang diminati pembeli



JAKARTA. Animo masyarakat terhadap penawaran sukuk ritel alias sukri SR-009 tak setinggi seri-seri sebelumnya. Alhasil, pemerintah cuma menerbitkan sukri seri terbaru ini senilai Rp 14,04 triliun.

Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai penerbitan SR-008 yang mencapai Rp 31,50 triliun. Juga SR-007 Rp 21,96 triliun.

Toh, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto mengatakan, angka penjualan SR-009 tersebut masih sejalan dengan target indikatif. "Pemerintah memang menurunkan target," katanya kepada KONTAN, Senin (20/3). Kuota SR-009 yang diberikan ke agen penjual hanya Rp 14,9 triliun.


Menurut Suminto, pemerintah lebih mengutamakan peningkatan kualitas sukuk ritel ketimbang kuantitas. Dan, tujuan ini tercapai. Buktinya, rata-rata pembelian per investor turun cukup tajam, dari Rp 650 juta pada SR-008 jadi Rp 457 juta di SR-009.

Beben Feri Wibowo, Senior Research Analyst Pasar Dana, berpendapat, penerbitan SR-009 yang rendah lantaran kuponnya jauh dari ekspektasi pasar. Pemerintah hanya menawarkan kupon 6,9%. Bandingkan dengan kupon SR-008 yang mencapai 8,3%. "Rendahnya kupon ini membuat daya saing sukri seri ini lemah ketimbang instrumen pendapatan tetap lain," ujarnya.

Sukri SR-009 kalah menarik dibandingkan dengan obligasi korporasi yang ramai terbit di kuartal pertama tahun ini. Ambil contoh, Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap III Tahun 2017 dengan kupon 8,5% untuk tenor tiga tahun dan 9% untuk yang jatuh tempo lima tahun.

Agen penjual juga mengakui, kupon SR-009 tak sesuai ekspektasi pasar. Meski begitu, penjualannya tetap mencapai target. Tapi, target yang sudah direvisi. Direktur Distribution & Service Bank Syariah Mandiri (BSM) bilang, sebelumnya BSM menargetkan bisa menjual SR-009 sebesar Rp 750 miliar, namun diubah menjadi Rp 500 miliar. "Kita koreksi targetnya dan tercapai 100%," katanya.

Agen penjual lainnya Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI) mengklaim bisa menjual sukri SR-009 melebihi target. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, pemesanan SR-009 mencapai Rp 2,4 triliun, di atas target Rp 2,1 triliun. "Kuota juga sudah upsize, dari sebelumnya Rp 1,42 triliun menjadi Rp 2,1 triliun," ungkap Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini