KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menerbitkan sukuk ritel seri SR013. Soal waktu penerbitan, kemungkinan akhir Agustus hingga akhir September mendatang.

Jika mengacu jadwal penerbitan SBN ritel pada awal tahun 2020, 28 Agustus 2020 pemerintah berencana menerbitkan sukuk tabungan seri ST007. Selain itu, pemerintah juga masih punya opsi untuk menerbitkan saving bond ritel seri SBR010 yang semula dijadwalkan diterbitkan pada Juni 2020, namun akhirnya diganti oleh penerbitan ORI017.

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf menilai, keputusan pemerintah menerbitkan seri sukuk ritel SR013 terlebih dahulu karena tengah memanfaatkan momentum. Pasalnya, penerbitan ORI017 belum lama ini hasilnya sangat baik dan hasil lelang SBN dan SBSN yang membaik dibanding periode kuartal II-2020.

Baca Juga: Siapkan dana, sukuk ritel seri SR013 akan mulai dijual akhir bulan ini

“Dari sisi minat investor, akan jauh lebih baik dari investor SR012, bahkan berpeluang seramai investor ORI017. Permintaan terhadap instrumen ritel syariah juga terus meningkat, sementara suplai masih terbatas. Jadi ini juga akan membuat SR013 mendapat sambutan yang baik,” kata Dimas kepada Kontan.co.id, Kamis (6/8).

Dimas menambahkan, dengan iklim investasi di Indonesia yang terus membaik, sukuk ritel seri SR013 akan menjadi instrumen yang diburu masyarakat. Terlebih, mulai banyak investor baru yang sadar bahwa instrumen ritel dapat dibeli secara mudah dan murah, sehingga membuat mereka lebih tertarik terhadap SR013.

Sementara itu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan, sukuk ritel seri SR013 adalah salah satu instrumen ritel yang kredibel. Di tengah kondisi seperti saat ini, maka penerbitan SR013 adalah instrumen investasi yang dibutuhkan masyarakat.

“Dengan kebutuhan masyarakat akan instrumen yang risikonya rendah, maka SR013 tentu akan menjadi alternatif investasi yang akan diburu. Belum lagi, dengan sifatnya yang tradable membuat SR013 punya market share yang lebih luas sehingga peminatnya pun jauh akan lebih banyak,” imbuh Ramdhan.

Baca Juga: BI diminta perkokoh exit strategy burden sharing untuk tekan risiko

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat