Sukuk Tabungan ST013 Tawarkan Kupon 6,4%-6,5%, Bisa Dibeli hingga 8 Desember 2024



MOMSMONEY.ID - Di tengah risiko ketidakpastian pasar modal yang meningkat belakangan ini, Moms punya kesempatan berinvestasi pada instrumen investasi yang rendah risiko, namun imbal hasil relatif pasti.

Kementerian Keuangan menawarkan peluang membeli Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri Sukuk Tabungan ST013 dengan kupon minimal 6,4% untuk tenor dua tahun, dan 6,5% untuk tenor empat tahun.

Sukuk Tabungan ST013 adalah produk investasi syariah dengan aset dasar atau underlying efek sukuk pemerintah, yang hanya boleh dibeli oleh individu. ST013 menjadi seri terakhir dari rencana tujuh penerbitan SBN Ritel pada 2024 ini.
 
Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kupon minimal 6,4% dan 6,5% tersebut dihitung dari formula yang terdiri dari BI Rate ditambah spread tetap 40 bps dan 50 bps. Saat ini, BI Rate di level 6%.
 
Kupon ST013 bersifat mengambang dengan batas minimal alias floating with floor. Artinya, meski kelak suku bunga BI turun, tingkat kupon ST013 akan tetap di level 6,4% untuk tenor dua tahun dan 6,5% untuk tenor empat tahun. Sedangkan, jika kelak BI rate naik, maka investor ST013 berpeluang menikmati kupon lebih tinggi.
 
Pemerintah sudah membuka pemesanan Sukuk Tabungan ST013 sejak 8 November, dan akan berakhir 4 Desember mendatang. Investor bisa berinvestasi pada instrumen ritel ini dengan modal mulai dari Rp 1 juta. Jika punya dana lebih, maksimal boleh beli hingga Rp 15 miliar.
 
 
Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, mengatakan, tingkat kupon yang ditetapkan pemerintah sebesar 6,4% dan 6,5% itu sudah sesuai dengan kondisi yield obligasi atau Surat Utang Negara (SUN) tenor 2 tahun dan 4 tahun pada saat penetapan kupon.
 
Ramdhan menilai imbal hasil ST013 jauh lebih menarik dibandingkan bunga deposito perbankan, apalagi di tengah potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
Rata-rata bunga deposito bank pelat merah sebesar 3%-4%. Memang, deposito bank digital bisa lebih tinggi, tapi ada risiko karena tak semua dijamin LPS. Saat BI Rate mengecil, bunga deposito akan ikut turun.
 
Di tambah lagi, kutipan pajak kupon untuk ST013 hanya 10%, lebih kecil dibandingkan pajak bunga deposito sebesar 20%. Jadi potensi keuntungan riil yang didapat dari ST013 jauh lebih besar ketimbang bunga deposito.
 
“Lagi pula kalaupun kinerja harga dan yield di pasar obligasi tertekan, imbal hasil ST013 tidak terpengaruh, karena tidak ditransaksikan di pasar sekunder,” jelas Ramdhan di Jakarta, Jumat (15/11).
 
Menurut Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon, tingkat kupon ST013 yang berkisar 6,4%-6,5% termasuk menarik, jika mempertimbangkan juga faktor risiko inflasi ke depan.
 
“Saat yield SUN di pasar sekunder naik lebih tinggi, karena terimbas prospek penurunan suku bunga yang lebih kecil akibat tekanan inflasi Amerika Serikat, kupon ST013 menawarkan keamanan dan stabilitas karena memiliki fitur batas bawah (floor) kupon di 6,4% dan 6,5%," papar Ivan di Jakarta, Jumat (16/11).
 
Tidak likuid
 
Dari sisi risiko gagal bayar, instrumen ST013 minim risiko, ya. Sebab, pembayaran kupon dan pokok investasi ST013 diijamin oleh Pemerintah Indonesia. Sehingga, kata Ivan, instrumen ini cocok untuk investor konservatif.
 
Mengingat jangka waktu investasi yang pendek-menengah, dua tahun sampai empat tahun, Ivan menyarankan ST013 dapat dimanfaatkan investor yang mencari kepastian arus kas.
 
 
Hanya saja, sifat ST013 yang non-tradeable alias tidak diperdagangkan di pasar modal, membuat produk ini tidak fleksibel alias tidak likuid jika dibandingkan obligasi tipe SUN. Investor ST013 wajib memegangnya sampai jatuh tempo tiba.
 
Meski begitu, jika investor butuh mencairkan dana, Kementerian Keuangan membuka kesempatan untuk mencairkan setengah atau 50% dari pokok investasi. Cuma, pencairan ini baru bisa dilakukan setelah 1 tahun atau dua tahun dipegang.
 
Masa pengajuan untuk mencairkan pokok investasi akan dibuka pada 10 November 2025 untuk ST tenor dua tahun dan 10 November 2026 untuk ST tenor empat tahun.
 
Menurut Ramdhan, biasanya, karakteristik investor seri Sukuk Tabungan menyimpan instrumen ini sampai jatuh tempo. "Saran saya investasi dengan dana idle agar tidak bermasalah dengan likuiditas," kata Ramdhan, Jumat (16/11).
 
Moms dapat memesan ST013 secara online melalui 29 agen penjual yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan.

Selanjutnya: Target Kelola 5.000 Kamar Hotel, Arsy Buana Travelindo (HAJJ) Bakal Terbitkan Sukuk


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini