Sukuk tenor pendek diprediksi bakal lebih diminati pada lelang pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk pada pekan depan diyakini bakal mencatatkan penawaran di atas target. SBSN dengan tenor jangka pendek bakal banyak dilirik oleh investor.

Selasa (4/8), pemerintah lewat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) kembali bakal meluncurkan lelang Sukuk dengan target indikatif Rp 8 triliun. Ada sebanyak 5 seri akan ditawarkan pemerintah dalam lelang tersebut.

Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula menilai, prospek lelang sukuk masih akan baik di pekan depan. Bahkan permintaan diyakini bakal melebihi target.


Baca Juga: Defisit APBN 2021 melebar, Sri Mulyani beberkan strategi pembiayaannya

Sekedar mengingatkan, pada lelang SBSN 21 Juli 2020 lalu mencatatkan penawaran masuk Rp 40,203 triliun dengan nilai serapan mencapai Rp 11 triliun.

"Ini melihat kondisi global yang mendukung, masih risk on mode dengan The Fed yang masih dovish," jelas Ezra kepada Kontan, Kamis (30/7).

Selain itu, Ezra memandang, kondisi likuiditas di pasar juga masih cukup banyak. Ditambah lagi, imbal hasil yang ditawarkan pada lelang SBSN pekan depan masih menarik, berkaca dari tingkat inflasi yang rendah dan kondisi makro ekonomi Indonesia yang stabil.

"Penawaran berpotensi di atas (lelang sebelumnya), melihat kelanjutan risk on dan dengan yield obligasi konvensional yang sudah semakin rendah, investor terlihat akan switch ke sukuk untuk mendapatkan yield pickup," tambahnya.

Ezra menebak fokus investor masih tertuju keĀ  tenor jangka pendek. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan SBSN tenor panjang akan diminati mengingat yield jangka pendek yang terus turun.

Pada lelang pekan depan, DJPPR menawarkan 5 seri SBSN yang terdiri dari seri SPNS05022021 (new issuance) dengan tenor kurang dari 1 tahun, PBS027 (reopening) dengan tenor 3 tahun dan menawarkan imbalan 6,5%, PBS026 (reopening) dengan tenor 4 tahun dengan yield 6,625%, seri PBS025 (reopening) tenor 13 tahun yield 8,37% dan PBS028 (reopening) tenir 26 tahun yield 7,75%.

Baca Juga: Jokowi minta pelebaran defisit APBN 2021 fokus untuk pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat