Sukuk Valas & ORI 007 Terbit di Semester II



JAKARTA. Saat yang ditunggu-tunggu para investor sukuk dan obligasi ritel segera tiba. Pada semester II nanti, pemerintah akan menerbitkan sukuk valuta asing (valas) dan Obligasi Negara Ritel Seri 007 (ORI 007). Para analis memperkirakan, nilai sukuk valas dan ORI 007 itu lebih besar daripada para pendahulunya.

Langgeng Basuki, Kepala Sub Direktorat Pengembangan Pasar Surat Berharga Syariah Negara, membenarkan, pemerintah tengah menyiapkan penerbitan kedua surat berharga tersebut. "Kalau sesuai jadwal, kemungkinan besar semester II akan terbit," ujar dia, akhir pekan lalu.

Menurut Langgeng, pemerintah tidak terburu-buru mengumpulkan dana untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini. Dari target penerbitan surat utang negara (SUN) senilai Rp 175 triliun di 2010, sudah lebih dari 25% yang saat ini terealisasi. "Menurut catatan kami, dana yang terkumpul Rp 59,33 triliun," kata Langgeng.


Dia optimistis penerbitan sukuk valas dan ORI 007 mendatang bakal kebanjiran peminat. Penerbitan sukuk valas dalam denominasi dollar Amerika Serikat (AS) dinilai tepat, karena penerbit utama sukuk dari Timur Tengah sedang dilanda krisis. Dus, ada kelangkaan pasokan sukuk di pasar global.

Selain dari penerbitan sukuk dan valas, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) juga menggodok opsi lain untuk mencari pembiayaan APBN. Pertama, melalui opsi green shoe atau penjatahan lebih yang dilakukan sehari setelah lelang. "Intinya, penawar tertinggi dalam lelang SUN bisa mengajukan penawaran di hari selanjutnya tapi dengan yield yang disepakati," jelas Langgeng.

Kedua, project financing sukuk. Ini adalah sukuk yang diterbitkan untuk pembiayaan proyek infrastruktur. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang sukuk ini masih digodok di Departemen Keuangan. "Kami juga menunggu keputusan Dewan Fatwa Nasional. Belum dipastikan kapan kedua rencana ini akan diaplikasikan," jelas dia.

Potensi pasar besar

Para analis memperkirakan, penerbitan sukuk valas dan ORI 007 akan disambut para investor. "Karena rupiah sedang menguat, pasti akan menguntungkan bagi pemerintah," ujar Ariawan, Analis Obligasi Trimegah Securities. Dia memperkirakan, pemerintah berpeluang menerbitkan sukuk valas dan ORI 007 dalam jumlah lebih besar.

Sekadar catatan, pemerintah pernah menerbitkan sukuk valas senilai US$ 750 juta dollar AS. Saat itu, penawaran yang masuk mencapai US$ 4 miliar. Sedangkan pada penjualan ORI 005, pemerintah meraup dana Rp 6,3 triliun.

"Nilai sukuk valas bisa mencapai US$ 1 miliar, tapi tergantung perhitungan pemerintah mengenai bunga yang akan diberikan," ujar Ariawan. Ia mengaku kesulitan memprediksi, imbal hasil yang layak untuk sukuk valas itu.

Analis Obligasi Mandiri Sekuritas, Handy Yunianta, bilang, pemerintah lebih mempertimbangkan berbagai biaya penerbitannya. Pasalnya, di semester kedua ada ekspektasi BI Rate bakal naik. "Terlalu dini untuk memperkirkaan besar bunga maupun yield," ujar Handy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test