KONTAN.CO.ID - Bagi sebagian besar masyarakat pedesaan, limbah pertanian mungkin tak lagi berharga. Kalaupun dimanfaatkan, maksimal hanya untuk pupuk organik. Tak banyak masyarakat sekitar pedesaan mau memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk seni yang punya nilai jual. Kreativitas Muhammad Nur Khusaini, pemuda asal Kecamatan Gunung Pati, kota Semarang ini patut diacungi jempol. Ia bersama adiknya membuat kerajinan miniatur dari limbah pertanian, yang kemudian menjadi suvenir khas Desa Wisata Kandri, Gunungpati, Semarang. Suvenir miniatur besutan Muhammad Nur Khusaini tersebut dibranding dengan nama Kandri Ethnic sejak tahun 2013. "Ide awal datang dari warga sekitar sini yang sering ke ladang atau sawah, tapi sampah pertaniannya ditumpuk saja, paling nanti dibakar. Nah, dari situ saya kepikiran untuk bikin miniatur tentang kegiatan di desa ini dari sampah di ladang, sekalian untuk oleh-oleh khas desa Kandri ini," tutur Saddam, sapaan akrab Muhammad Nur Khusaini pada KONTAN.
Sulap limbah pertanian jadi suvenir desa wisata
KONTAN.CO.ID - Bagi sebagian besar masyarakat pedesaan, limbah pertanian mungkin tak lagi berharga. Kalaupun dimanfaatkan, maksimal hanya untuk pupuk organik. Tak banyak masyarakat sekitar pedesaan mau memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk seni yang punya nilai jual. Kreativitas Muhammad Nur Khusaini, pemuda asal Kecamatan Gunung Pati, kota Semarang ini patut diacungi jempol. Ia bersama adiknya membuat kerajinan miniatur dari limbah pertanian, yang kemudian menjadi suvenir khas Desa Wisata Kandri, Gunungpati, Semarang. Suvenir miniatur besutan Muhammad Nur Khusaini tersebut dibranding dengan nama Kandri Ethnic sejak tahun 2013. "Ide awal datang dari warga sekitar sini yang sering ke ladang atau sawah, tapi sampah pertaniannya ditumpuk saja, paling nanti dibakar. Nah, dari situ saya kepikiran untuk bikin miniatur tentang kegiatan di desa ini dari sampah di ladang, sekalian untuk oleh-oleh khas desa Kandri ini," tutur Saddam, sapaan akrab Muhammad Nur Khusaini pada KONTAN.