Sulit Bebaskan Lahan, Kemenhub Lelang Paket B1 Dulu



JAKARTA. Sulitnya pembebasan lahan untuk pembangunan double double track (DDT) rute Manggarai-Cikarang membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melelang terlebih dahulu paket B1 yang merupakan pembangunan sistem elektrifikasi sepanjang 17 kilometer."Awal tahun ini tender sudah dibuka. Akhir tahun diharapkan sudah ada pemenangnya. Kalau pekerjaan elektrifikasi sudah selesai, nanti KRL bisa sampai Cikarang. Kalau sekarang kan KRL baru sampai Bekasi," kata Direktur Teknik dan Prasarana Ditjen Perkeretaapian Sugiyadi Waluyo. Sugiyadi memastikan proyek DDT berperan penting untuk meningkatkan pelayanan ke penumpang. Karena dengan mengoperasikan empat track, operator bisa memisahkan jalur KRL dan KA jarak jauh sehingga jadwal keberangkatan tepat waktu.Asal tahu saja, Kemenhub meminta PT Kereta Api (Persero) atau PTKA untuk mempercepat pembangunan DDT rute Manggarai-Cikarang. Kemenhub bahkan meminta Dewan Komisaris PTKA untuk turun tangan menguraikan hambatan pekerjaan proyek itu. Yaitu pembebasan lahan di Manggarai, Cipinang, dan Jatinegara yang akan digunakan untuk membangun jalur KA tersebut karena berhubungan dengan mantan karyawan perseroan yang tidak mau meninggalkan rumah yang dibangun diatas tanah PTKA.

Paket pekerjaan proyek DDT Manggarai-Cikarang dibagi menjadi dua yakni Paket A pembangungan jalur Manggarai-Jatinegara senilai ¥ 24,4 miliar dan Paket B pembangunan jalur Jatinegara-Bekasi, elektrifikasi dan persinyalan Manggarai-Cikarang senilai ¥ 34,2 miliar. Japan International Corporation Agency (JICA) sudah berkomitmen untuk memberikan pinjaman atas proyek tersebut.Pada kuartal IV 2008 pemerintah mengajukan pemecahan Paket B kepada JICA menjadi Paket B1 dan Paket B2. Paket B1 berupa pengerjaan elektrifikasi dan persinyalan Bekasi-Cikarang senilai ¥ 21,6 miliar. Paket B2 berupa pembangunan DDT Jatinegara Bekasi senilai ¥ 12,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: