Sulit Dapat Pinjaman Bank, Wijaya Karya (WIKA) Minta PMN Rp 6 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengaku kesulitan mendapatkan modal kerja dari perbankan karena dalam fase restrukturisasi. Padahal, WIKA tengah menggarap 41 proyek. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Wijaya Karya Adityo Kusumo menjelaskan pada Maret 2023, WIKA meminta penundaan pembayaran kewajiban pokok kepada perbankan dan lembaga keuangan. 

Namun di lain sisi, Wijaya Karya sedang dalam proses menyelesaikan 41 proyek. Adityo menjabarkan WIKA punya 37 Proyek Strategis Nasional (PSN) dan 4 proyek IKN. 


"Dengan kondisi restrukturisasi, perbankan tidak lagi bersedia memberikan modal kerja untuk menyelesaikan proyek perseroan," ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (20/9). 

Baca Juga: Minta PMN Rp 6 Triliun, Kinerja Wijaya Karya (WIKA) Diproyeksikan Pulih di 2039

Rencananya, penggunaan investasi WIKA di 2024 akan dialokasikan untuk menyelesaikan proyek yang sudah berjalan. Terutama pembangunan 41 proyek dengan nilai pekerjaan Rp 33,3 triliun. 

Adityo bilang dengan penyelesaian proyek-proyek yang ada, WIKA bisa menghasilkan kontribusi pajak sebesar Rp 2,5 triliun. Kemudian economic benefit-cost ratio (EBCR) sebesar 8,92 kali. 

"Dari aspek sosial, diharapkan ada alokasi belanja ke mitra subkontraktor sekitar Rp 5,2 triliun. Alokasi upah tenaga proyek mencapai Rp 8,3 triliun," ujar dia. 

Asal tahu saja, terakhir kali Wijaya Karya menerima PMN sebesar Rp 4 triliun pada 2016. Adapun seluruh dana itu digunakan untuk membangun proyek jalan tol dan pipa di Jatiluhur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati