KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk bisa mengoptimalkan bisnis pariwisata, salah satu upaya adalah perbanyak aksebilitas. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun menyebut bila Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi destinasi kelas dunia yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman), maka bandara Mutiara SIS Al-Jufrie di Palu harus dijadikan bandara internasional dengan direct flight dari negara-negara sumber wisman. “Wisman yang datang ke destinasi wisata 75% menginginkan adanya penerbangan langsung, sehingga keberadaan bandara internasional menjadi keharusan," kata Arief dalam keterangan yang diterima KONTAN.co.id, Selasa (17/7). Arief menjelaskan dalam memajukan pariwisata harus mengedepankan unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Atraksi utama di Sulteng adalah wisata bahari, dengan ikon Taman Nasional Togean, yang dinilai oleh Menpar Arief sebagai salah satu destinasi underwater terbaik di Indonesia. Sayangnya Ampana, kota terdekat ke Togean, jaraknya sekitar 370 km dari Palu atau 8 jam perjalanan darat. Karena itu perkembangan aksesibilitas dibutuhkan demi konektivitas ke destinasi unggulan seperti Pulau Togean sebagai destinasi wisata bahari kelas dunia.
Sulteng bisa jadi destinasi dunia asal ada penerbangan langsung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk bisa mengoptimalkan bisnis pariwisata, salah satu upaya adalah perbanyak aksebilitas. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun menyebut bila Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi destinasi kelas dunia yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman), maka bandara Mutiara SIS Al-Jufrie di Palu harus dijadikan bandara internasional dengan direct flight dari negara-negara sumber wisman. “Wisman yang datang ke destinasi wisata 75% menginginkan adanya penerbangan langsung, sehingga keberadaan bandara internasional menjadi keharusan," kata Arief dalam keterangan yang diterima KONTAN.co.id, Selasa (17/7). Arief menjelaskan dalam memajukan pariwisata harus mengedepankan unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Atraksi utama di Sulteng adalah wisata bahari, dengan ikon Taman Nasional Togean, yang dinilai oleh Menpar Arief sebagai salah satu destinasi underwater terbaik di Indonesia. Sayangnya Ampana, kota terdekat ke Togean, jaraknya sekitar 370 km dari Palu atau 8 jam perjalanan darat. Karena itu perkembangan aksesibilitas dibutuhkan demi konektivitas ke destinasi unggulan seperti Pulau Togean sebagai destinasi wisata bahari kelas dunia.